@article{eprints20577, month = {Januari}, title = {STUDI PENGARUH PENAMBAHAN POLIOL TERHADAP STABILITAS TERMAL ENZIM {\ensuremath{\alpha}}- AMILASE DARI Bacillus subtilis ITBCCB148}, author = {EVILIA ARIYANTI 0317011042}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/20577/}, abstract = {Penggunaan enzim dalam bidang industri telah banyak dilakukan karena enzim memiliki tenaga katalitik yang luar biasa, yang umumnya jauh lebih besar daripada katalisator sintetik. Namun sebagian besar enzim mempunyai beberapa kendala, salah satunya adalah stabilitasnya yang rendah. Kendala ini dapat diatasi dengan penambahan poliol yang dapat meningkatkan stabilitas termal enzim. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas termal enzim {\ensuremath{\alpha}}- amilase dari Bacillus subtilis ITBCCB148 dengan senyawa aditif yaitu sorbitol dan gliserol. Untuk mencapai tujuan tersebut pertama dilakukan produksi, isolasi dan pemurnian enzim. Pemurnian enzim {\ensuremath{\alpha}}-amilase dilakukan melalui tiga tahap yaitu fraksinasi dengan amonium sulfat, dialisis, dan kromatografi kolom penukar ion dengan menggunakan CMC. Enzim hasil pemurnian dikarakterisasi dengan menggunakan sorbitol dan gliserol. Pengujian aktivitas {\ensuremath{\alpha}}-amilase dilakukan dengan metode Fuwa dan metode Mandels, sedangkan pengukuran kadar protein dengan metode Lowry. Hasil penelitian menunjukkan enzim hasil pemurnian memiliki pH optimum 6 suhu optimum 600C, dengan nilai KM dan Vmaks berturut-turut adalah 3,99 mg mL-1 substrat dan 3,89 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1. Proses pemurnian meningkatkan aktivitas spesifik enzim dari 393 U/mg untuk ekstrak kasar menjadi 12.000 U/mg untuk kromatografi kolom dengan tingkat kemurnian 30 kali. Penambahan sorbitol tidak mengalami perubahan pH dan suhu optimum. Stabilitas termal enzim dengan penambahan sorbitol 0,5M mempunyai nilai KM = 1,98 mg mL-1 substrat, Vmaks = 1,19 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1, t1/2 = 28,39 menit; ki = 0,029, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 103,010 kJ mol-1 ; sorbitol 1M, KM = 1,86 mg mL-1 substrat, Vmaks = 1,44 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1, t1 /2 = 38,50 menit; ki = 0,018, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 104,330 kJ mol-1; sorbitol 1,5M, KM = 1,35 mg mL-1 substrat, Vmaks = 3,93 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1, t1/2 = 43,31 menit; ki = 0,016, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 104,657 kJ mol-1. Enzim dengan penambahan sorbitol 0,5M; 1M; 1,5M memiliki aktivitas sisa berturut-turut adalah 16,96\%; 33,22\%; dan 41,69\% setelah penyimpanan selama 60 menit pada suhu 600C. Enzim dengan penambahan gliserol 0,5M; 1M; 1,5M tidak menyebabkan perubahan suhu optimum tetapi mengalami perubahan pH optimum dari 6 menjadi 6,5. Enzim dengan penambahan gliserol 0,5M mempunyai nilai KM = 1,82 mg mL-1 substrat, Vmaks = 1,34 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1, t1/2 = 21,00 menit, ki = 0,033, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 102,652 kJ mol-1; gliserol 1M, KM = 1,75 mg mL-1 substrat, Vmaks = 3,44 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1 gliserol t1/2 = 21,00 menit, ki = 0,033, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 102,652 kJ mol-1; gliserol 1,5M, KM = 2,15 mg mL-1, Vmaks = 1,71 {\ensuremath{\mu}}mol mL-1 menit-1, t1/2 = 27,72 menit, ki = 0,025, {\ensuremath{\Delta}}Gi = 103,421 kJ mol-1. Enzim setelah penambahan gliserol 0,5M; 1M; 1,5M memiliki aktivitas sisa berturut-turut adalah 14,16\%; 14,16\%; 24,79\% selama penyimpanan 60 menit pada suhu 600C. Penambahan sorbitol dan gliserol hanya meningkatkan stabilitas termal enzim {\ensuremath{\alpha}}-amilase. Penurunan nilai ki, peningkatan waktu paruh dan {\ensuremath{\Delta}}Gi menunjukkan bahwa enzim dengan penambahan poliol lebih stabil dibandingkan enzim sebelum penambahan poliol.} }