TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints20696 UR - http://digilib.unila.ac.id/20696/ A1 - RUTHSUYATA SIAGIAN, 1218011134 Y1 - 2016/01/25/ N2 - Angka paritas dan angka kejadian anemia di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Paritas dan anemia merupakan faktor resiko terjadinya perdarahan postpartum. Resiko terjadi perdarahan postpartum akan menjadi lebih besar pada ibu bersalin dengan paritas tinggi dan anemia. Perdarahan postpartum merupakan satu dari tiga penyebab kematian ibu terbanyak selain infeksi, preeklampsia dan perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat paritas dan tingkat anemia terhadap kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode 1 Juli 2014-30 Juni 2015. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rekam medis RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada bulan Oktober-November 2015. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 220 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 9,5% ibu bersalin dengan primiparitas, 54,5% ibu bersalin dengan multiparitas, dan 35,9% ibu bersalin dengan grandemultiparitas. Ibu bersalin yang mengalami anemia ringan, sedang dan berat secara berturut-turut terdapat 41,8%, 47,3% dan 10,9%. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa 60% ibu bersalin tidak mengalami perdarahan postpartum sedangkan 40% lainnya mengalami perdarahan postpartum. Tingkat paritas dan kejadian perdarahan postpartum memiliki hubungan yang bermakna (p>0,05). Tingkat anemia dan kejadian perdarahan postpartum juga memiliki hubungan yang bermakna (p>0,05). Kata Kunci : perdarahan postpartum, tingkat anemia, tingkat paritas Parity figures and anemia incidence in Indonesia is still quite high. Parity and anemia are postpartum hemorrhage risk factors. Postpartum hemorrhage risk will be bigger in high parity and maternal anemia. Postpartum hemorrhage is one of three causes of the highest maternal mortality beside infection, preeclampsia and hemorrhage. The aim of this study is to know the association of parity level and anemia level with the maternal postpartum hemorrhage incidence in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in the period 1 July 2014-30 June 2015. This study held at the medical records room in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in October-November 2015. This is analytic observational study with cross sectional design. The number of respondents are 220 people. The result of this study showed that there are 9,5% maternal primiparity, 54,5% maternal multiparity, and 35,9% maternal grand-multiparity. Percentage of maternal mother with mild anemia, moderate anemia, and severe anemia are 41,8%, 47,3% and 10,9%. The result of this study showed that 60% maternal mother not experienced postpartum hemorrhage and 40% maternal mother experienced postpartum hemorrhage. Parity level and postpartum hemorrhage incidence has meaningful association (p>0,05). Anemia level and postpartum hemorrhage incidence has meaningful association (p>0,05). Keywords : anemia level, parity level, postpartum hemorrhage PB - Kedokteran TI - Hubungan Tingkat Paritas dan Tingkat Anemia terhadap Kejadian Perdarahan Postpartum pada Ibu Bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Juli 2014-30 Juni 2015 AV - restricted ER -