%A 1216041081 Putri Wulandari %T KOORDINASI ANTAR INSTANSI DALAM PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DI KOTA BANDAR LAMPUNG %X Koordinasi dalam pengawasan minuman beralkohol dilakukan oleh antar instansi yang terlibat berdasarkan Instruksi Walikota Nomor 01 tahun 2015 tentang peredaran dan penjualan minuman beralkohol, yaitu Diskoperindag Kota Bandar Lampung, BBPOM Kota Bandar Lampung, dan Satpol PP Kota Bandar Lampung. Koordinasi dilakukan karena masih adanya penjualan minuman beralkohol dijual bebas tanpa izin serta tingginya penjualan minuman beralkohol pada akhir tahun. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan koordinasi antar instansi dan faktor pendukung serta faktor penghambat yang dihadapi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Koordinasi antar instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung dapat dilihat melalui delapan indikator teknik koordinasi yaitu: hierarki; peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan; perencanaan; panitia; ide; indoktrinasi insentif; insentif; dan bagian penghubung. Berdasarkan indikator tersebut menunjukkan bahwa koordinasi yang dilaksanakan dalam pengawasan minuman beralkohol sudah dilaksanakan tetapi belum berjalan efektif. Hal tersebut dikarenakan dari delapan indikator, tiga diantaranya belum bisa dilaksanakan dengan baik yaitu ide, indoktrinasi insentif, dan insentif. Terdapat juga faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung dalam pelaksanaan koordinasi yaitu faktor sumber daya manusia adanya tim dan hierarki wewenang antar instansi berjalan sesuai tupoksi sedangkan faktor penghambat yaitu pelaksanaan rapat yang tidak rutin, kurangnya pemahaman antar instansi, dan tidak adanya ide yang kreatif antar instansi. Rekomendasi yang peneliti berikan, yaitu memberikan kegiatan berupa pelatihan, memberikan aturan tertulis, membuat jadwal rapat koordinasi, mengeefektifkan kinerja para anggota dengan melibatkan semua anggota instansi di lapangan, memberikan reward dan ikut melibatkan pihak LSM untuk bekerjasama. Kata kunci: Koordinasi; Pengawasan; Minuman Beralkohol COORDINATION BETWEEN OF AGENCIES IN SUPERVISION ALCOHOLIC DRINKS AT BANDAR LAMPUNG CITY Coordination in the supervision of alcoholic beverages made by the inter-agency involved based Instruksi Walikota Nomor 01 tahun 2015 about of distribution and sale of alcoholic beverages, namely Diskoperindag Bandar Lampung city, BBPOM Bandar Lampung city and Satpol PP Bandar Lampung city. Coordinated because there is a sale of alcoholic beverages sold free without permission and the high sales alcoholic beverages on the end of the year. The purpose of this research is to described coordination between office and by factors in support as well as the barrier faced in supervision alcoholic drinks at city lampung.Methods used in writing this is a qualitative approach.Technique data collection used is interview, observation, and documentation. Coordination between agencies under alcoholic beverages in the city lampung visible through the eight indicators coordination: technique the hierarchy; regulation, procedures, and wisdom; planning committee idea; indoctrination incentives; incentives; and part ways. Based on an indicator is indicated that coordination conducted under alcoholic beverages has been done and not effective. This is because out of the eight indicators, other three could not be better for that idea, indoctrination incentives, and incentives. There are also supporting factors and inhibitors.Supporting factors in the coordination of the factors human resources the team and authority agencies hierarchy between runs their while the barrier the implementation of the meeting not routinely, lack of understanding between agencies, and an absence of ideas creative between agencies. Recommendations researchers give, namely providing activities of training, giving rules written, make a schedule coordination meeting, mengeefektifkan the performance of members and involving all members of agencies in the field, give rewards, and walk with involving the LSM to cooperate Keywords: coordination; supervision; alcoholic beverages %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2016 %I FISIP %L eprints21149