TY - GEN CY - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ID - eprints2207 UR - http://digilib.unila.ac.id/2207/ A1 - HARISUN, Y1 - 2014/02/11/ N2 - Hutan memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Hutan juga merupakan salah satu sumber daya alam yang dijadikan modal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara eksploitasi lahan kehutanan. Hutan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, namun disisi lain juga berpotensi menimbulkan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penyelesaian konflik yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi konflik perambahan di Hutan Register 45 Mesuji. Adapun faktor-faktor penghambat tersebut dilihat dari sisi internal (Pemerintah) dan eksternal (Masyarakat dan PT. Silva Inhutani Lampung). Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer didapatkan melalui wawancara mendalam, survey dan observasi sedangkan data sekunder di dapatkan melalui dokumen-dokumen dan literatur. Peneliti menemukan kasus yang menarik dimana terdapat fenomena konflik antara Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat. Konflik yang terjadi disebabkan kesadaran masyarakat akan aturan hukum sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah sudah membentuk Tim Terpadu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, tetapi faktanya konflik belum terselesaikan. Hal ini menarik untuk diteliti mengingat konflik ini terjadi sudah berlarut-larut dan belum terselesaikan hingga saat ini. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan teori yang digunakan yaitu teori konflik, teori perubahan sosial, dan teori kebutuhan manusia maka konflik belum terselesaikan dikarenakan oleh faktor-faktor penghambat diantaranya: 1)Hambatan di Internal Pemerintah: a) Hambatan kurang memadainya kualitas sumber daya manusia, b) Hambatan keterbatasan dana, c) Hambatan dukungan peraturan. 2) Hambatan di eksternal: a)Masyarakat (i) Hambatan budaya lokal, (ii)Hambatan pemenuhan kebutuhan ekonomi, (iii) hambatan kesadaran terhadap Harisun aturan hukum, (iv) Hambatan kekuatan dukungan perambah. b)PT Silva Inhutani Lampung: (i) Hambatan budaya kapitalisme, (ii) Hambatan komunikasi kepada masyarakat. Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus lebih tegas dalam mengatasi konflik yang terjadi agar konflik yang terjadi di kawasan Hutan Register 45 Mesuji dapat segera diselesaikan. Kata Kunci: Konflik, Register 45, dan Faktor Penghambat. PB - Universitas Lampung TI - FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENYELESAIAN KONFLIK HUTAN REGISTER 45 DI KABUPATEN MESUJI (Studi Konflik Perambah Hutan Register 45 Mesuji) AV - restricted ER -