@misc{eprints2269, month = {Pebruari}, title = {LATAR BELAKANG DAN PERSEPSI PADA MANUSIA LANJUT USIA BEKERJA (Studi Di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung)}, author = { RARA HAYUNITYAS}, address = {Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik}, publisher = {Universitas Lampung}, year = {2014}, url = {http://digilib.unila.ac.id/2269/}, abstract = {Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja serta bagaimana persepsi keluarga terhadap manusia lanjut usia bekerja di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang Melatar Belakangi Manusia Lanjut Usia Bekerja serta untuk mengetahui Persepsi Keluarga terhadap Manusia Lanjut Usia Bekerja. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini merupakan proses menemukan pengetahuan yang mengungkap situasi tertentu khususnya pada manusia lanjut usia yang masih tetap bekerja. Tehnik pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Dari hasil wawancara terhadap informan didapatkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja adalah Faktor kebutuhan yaitu manusia lanjut usia yang merasa dirinya sudah tidak diperhatikan dan tidak diperdulikan lagi terhadap anak-anaknya yang masih mampu untuk memenuhi kebutuhan orangtuanya, sehingga manusia lanjut usia mau tidak mau harus tetap bekerja untuk terpenuhinya kebutuhan hidup. Faktor ekonomi karena lanjut usia berada pada latar belakang kondisi keluarga yang ekonominya rendah dan mengakibatkan lanjut usia harus tetap bekerja untuk membantu dan memenuhi kebutuhan hidupnya serta anaknya. Faktor kebiasaan bekerja sejak muda yang mempunyai keahlian seperti sol sepatu, sehingga manusia lanjut usia selalu ingin terus bekerja, ingin mandiri, merasa jenuh, tidak mau mengemis, tidak mau ketergantungan, tidak mau merepotkan anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, padahal dari latar belakangnya keluarganya mampu. Persepsi keluarga terhadap manusia lanjut usia bekerja yaitu persepsi anak-anaknya bahwa tidak perduli pada orang tuanya bekerja, bentuk dukungan nyata dari keluarga adalah tidak bertanggung jawab keluarga/ bersikap acuh tak acuh, tidak memperdulikan lagi, tidak berusaha memberi fasilitas yang memadai untuk memudahkan manusia lanjut usia bekerja seperti tidak menyediakan tempat untuk bekerja, tidak mengantar jemput bekerja serta tidak memberi modal untuk bekerja serta persepsi keluarga terhadap lanjut usia bekerja yaitu persepsi perduli karena pada awalnya selalu melarang agar tidak lagi bekerja, tetapi melihat kemauan keras dan kemandirian yang ditunjukan manusia lanjut usia membuat keluarga memberi kesempatan untuk bekerja. Kata kunci: Manusia lanjut usia, Bekerja, Keluarga.} }