@misc{eprints24167, month = {September}, title = {FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN PETANI BERALIH KEMITRAAN DALAM BERUSAHATANI (Kasus Petani Kemitraan Tebu di PT. Gunung Madu Plantations Beralih ke Kemitraan Ubi Kayu di Pabrik Bumi Waras) }, author = {(1214131119) Via Agiesta}, address = {FAKULTAS PERTANIAN}, publisher = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, year = {2016}, url = {http://digilib.unila.ac.id/24167/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) keragaan pola kemitraan usahatani ubi kayu di Pabrik Bumi Waras, 2) faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengambilan keputusan petani beralih kemitraan dari usahatani tebu ke usahatani ubi kayu, dan 3) perbandingan pendapatan antara usahatani ubi kayu dan usahatani tebu. Pengumpulan data menggunakan metode survei yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah. Responden yang diwawancarai adalah petani ubi kayu berjumlah 21 orang yang dipilih secara sengaja(purposive). Data dikumpulkan pada bulan Desember 2015sampai dengan Mei 2016. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (Analisis Kendall Parsial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan pola kemitraan usahatani ubi kayu berada pada klasifikasi sangat memadai ditinjau dari segi bantuan modal, pengolahan hasil panen, sistem bagi hasil, persyaratan kemitraan, dan pendapatan usahatani. Pengambilan keputusan petani beralih kemitraan dari usahatani tebu ke usahatani ubi kayu ditentukan oleh faktor teknis budidaya, tekanan sosial, pemasaran hasil panen, sistem bagi hasil, bantuan modal, persyaratan kemitraan, pendapatan usahatani, faktor jarak kebun dengan pabrik, dan adanya keinginan petani untuk mengolah lahan mereka sendiri. Pendapatan usahatani ubi kayu per ha/musim sebesar Rp 13.282.985,13 dengan R/C 2,15 lebih besar dibandingkan dengan pendapatan usahatani tebu per ha/musim sebesar Rp 11.403.828,63 dengan R/C 2,13 dan usahatani ubi kayu tersebut termasuk dalam kategori menguntungkan dengan R/C {\ensuremath{>}}1. Kata kunci : Kemitraan, Tebu, Ubi Kayu, Usahatani abstract This study aims to determine : 1) the performance of cassava farming partnership in Bumi Waras Company, 2) the factors that relate to their decision of switching the sugarcane farming to cassava farming, and 3) an income comparison between cassava and sugarcane farming. Data collected by survey method and located in Central Lampung Regency. The amount of respondents are 21 person, who selected purposely. Data were collected from December 2015 to May 2016. It was analyzed using qualitative and quantitative descriptive (Kendall Partial Analysis). The results showed that the performance of cassava farming partnership system was at a very adequate classification in terms of financial aid, yield?s, profit-sharing system, the requirements of the partnership, and farming income. Farmer?s decisions to switch their sugarcane farming to cassava farming determined by technical factors such as cultivation, social pressures, marketing of the crop, profit-sharing system, capital aid, the requirements of the partnership, farm income, the distance from their land to the mill and the desire of farmers to cultivate their own land. Cassava farm income per ha/season was Rp.13,282,985.13 with R/C of 2.15 which is higher than the sugarcane farming income per ha/season which amount Rp11,403,828.63 with R/C of 2.13. Cassava itself was in beneficial category with the R/C {\ensuremath{>}} 1. Keywords : Cassava, Farm, Partnership, Sugarcane} }