title: PERBANDINGAN KOEFISIEN HETEROSIS KAMBING BOERAWA GRADE 1 DAN 2 PADA BOBOT SATU TAHUN DI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS creator: RAHMAT ISWARNO, 1014061055 subject: Budidaya hewan description: Heterosis atau hybrid vigour adalah kejadian dalam suatu persilangan dimana kinerja hasil silangannya melampaui rata-rata kinerja kedua bangsa tetuanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan koefisien heterosis bobot umur satu tahun Kambing Boerawa G1 dan G2 di Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan mulai 2 September sampai 2 Oktober 2015 dengan metode survai. Materi pengamatan berupa rekording pertumbuhan dari lahir sampai umur satu tahun untuk 30 ekor Kambing Boerawa G1 (12 ekor dari Kelompok Tani Pelita Karya 3, 10 ekor dari Kelompok Tani Mitra Usaha, dan 8 ekor dari Kelompok Tani Handayani) dan 30 ekor Kambing Boerawa G2 (15 ekor dari Kelompok Tani Pelita Karya 3, 7 ekor dari Kelompok Tani Mitra Usaha, dan 8 ekor dari Kelompok Tani Handayani) yang dipilih dengan metode purposive sampling. Peubah yang diamati meliputi waktu penimbangan serta bobot saat disapih dan umur satu tahun. Koefisien heterosis Kambing Boerawa G1 dan G2 dibandingkan dengan menggunakan uji t pada taraf nyata 5 dan atau 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata bobot umur satu tahun terkoreksi dan koefisien heterosis Kambing Boerawa G1 (36,87 ± 0,27 kg dan 10,83±3,61 %) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan Boerawa G2 (37,56 ± 0,25 kg dan 2,36±1,54 %). Kata kunci:Kambing Boerawa G1 dan G2, Bobot umur satu tahun, Bobot sapih, Koefisien heterosis. COMPARISON OF HETEROSIS COEFFICIENT BETWEEN BOERAWA GOAT GRADE 1 AND 2 ON ONE YEAR WEGHTS IN SUMBEREJO DISTRICT OF TANGGAMUS REGENCY Heterosis or hybrid vigour is a cross event in which the cross-bred performance results exceeded the average performance of the parents. This research was conducted to compare the heterosis coefficients of one year weights of Boerawa Goat G1 and G2 in the District of Sumberejo, Tanggamus, Lampung Province. The research was conducted from September 2nd to October 2nd, 2015 with survey method. The observation material were in the form of growth rate recording from birth to the age of one year which was applied to 30 head of Boerawa G1 (12 head from Pelita Karya 3 Farmers Group, 10 head from Mitra Usaha Farmers Group, and 8 head from Handayani Farmers Group) and 30 head of Boerawa G2 (15 head from Pelita Karya Farmers Group 3, 7 head from Mitra Usaha Farmers Group, and 8 head from Handayani Farmers Group) were selected by purposive sampling method. The parameters observed included: time of weighing, weaning weight and weight of one year. The heterosis coefficient of Boerawa G1 and G2 were compared using t-test at significance level of 5 or 1%. The results showed that the average weight of one year corrected age and Boerawa heterosis coefficient of G1 (36.87 ± 0.27 kg and 10.83 ± 3.61%) was significantly different (P <0.01) from Boerawa G2 (37.56±0.25 and 2.36 ± 1.54%) Key words: Boerawa Goat G1 and G2, one year old weights, weaning weights, heterosis coefficient. publisher: FAKULTAS PERTANIAN date: 2016-10-11 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/24724/1/ABSTRAK%20%28ABSTRACT%29.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/24724/2/SKRIPSI%20FULL.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/24724/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf identifier: RAHMAT ISWARNO, 1014061055 (2016) PERBANDINGAN KOEFISIEN HETEROSIS KAMBING BOERAWA GRADE 1 DAN 2 PADA BOBOT SATU TAHUN DI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. relation: http://digilib.unila.ac.id/24724/