TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints25297 UR - http://digilib.unila.ac.id/25297/ A1 - MERISKA CESIA PUTRI, (1318011106) Y1 - 2017/01/16/ N2 - Latar belakang: Prevalensi KEK di Provinsi Lampung pada tahun 2013 adalah sebesar 21,3% pada wanita hamil dan 17,5% pada wanita tidak hamil. Keadaan ini adalah masalah kesehatan dunia yang belum pernah tuntas dan dapat mempengaruhi status gizi pada generasi selanjutnya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan makan terhadap kejadian KEK pada WUS. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode cluster sampling. Responden penelitian berjumlah 61 WUS yang berusia 20-35 tahun. Data asupan makan didapatkan dari kuesioner food recall 2x24 jam dan data lingkar lengan atas (LILA) didapatkan melalui pengukuran langsung. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebesar 4,9% responden menderita KEK dengan mayoritas responden memiliki asupan energi kurang (54,1%), asupan karbohidrat lebih (72,1%), asupan protein kurang (91,8%), asupan lemak kurang (98%), dan asupan zat besi kurang (100%), dengan hasil analisis bivariat fisher exact didapatkan bahwa asupan energi tidak berhubungan secara signifikan (p=0,589), asupan karbohidrat tidak berhubungan secara signifikan (p=0,455), asupan protein tidak berhubungan secara signifikan (p=0.230), asupan lemak berhubungan secara signifikan (p=0.049) dengan kejadian KEK, dan asupan zat besi tidak dapat diukur signifikansinya karena seluruh responden memiliki asupan zat besi yang kurang. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara asupan lemak dengan kejadian KEK pada WUS di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Kata kunci: asupan makan, kek, lila, wus abstract Background: The prevalence of chronic energy deficiency (CED) in Lampung Province in 2013 was 21,3% for pregnant women and 17,5% for women who is not pregnant. This situation is a global health problem that has not been completed and could affect the next generation nutritional status . Objective: The purpose of this study is to determine the relationship of food intake with CED occured in WCA. Methods: This research was using cross sectional approach with cluster sampling method. Respondents are as many as 61 WCA aged 20-35. Food intake data was obtained by food recall questionnaire and upper arm circumference (UAC) data was obtained by direct measurement. Results: The results showed that 4,9% of respondents suffer from CED; 54,1% has low-energy intake, 72,1% has high-cabohydrates intake, 91,8% has low-protein intake, 98% has low-fat intake, and 100% has low-iron intake, with the used of fisher exact test was obtained that energy intake has no significant relation (p=0,589), carbohydrate intake has no significant relation (p=0,455), protein intake has no significant relation (p=0.230), fat intake has significant relation (p=0,049) with CED, and iron intake cannot be measured because all respondents have low-iron intake. Conclusion: It can be concluded that there is a significant relation between fat intake and CED of WCA in Terbanggi Besar District, Central Lampung Regency. Keywords: chronic energy deficiency, food intake, upper arm circumference, woman of childbearing age PB - FAKULTAS KEDOKTERAN TI - HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH AV - restricted ER -