TY - GEN CY - FAKULTAS HUKUM ID - eprints25722 UR - http://digilib.unila.ac.id/25722/ A1 - ADHITYA DWI KUNCORO, 1212011006 Y1 - 2017/02/17/ N2 - Propti atau Ospek merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik yang menempuh jenjang perguruan tinggi. pergesran budaya dikalangan mahasiswa yang mempunyai paradigma dimana budaya peepeloncoan dalam program orientasi merupakan budaya turun menurun yang harus dilestarikan. Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimanakah upaya penanggulangan tindak pidana penganiayaan pada Program Orientasi Perguruan Tinggi di Universitas Lampung dan apakah faktor penghambat dalam penanggulangan tindak pidana penganiayaanpada Program Orientas Perguruan Tinggi di Universitas Lampung Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan meliputi data primer yaitu dengan melakukan melakukan wawancara dengan responden yang terkait dengan permasalahan pada skripsi ini. Data sekunder yang berasal dari penelitian kepustakaan. Penentuan sample menggunakan metode purposive sampling, setelah data terkumpul, maka diolah dengan cara seleksi data kemudian dilakukan klasifikasi data dan sistematisasi data. Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif dan berdasarkan hasil analisis kemudian ditarik kesimpulan melalui metode induktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan (1) Upaya preventif dapat ditempuh dengan cara sosialisasi, penyuluhan, pendekatan moral terhadap mahsiswa senior, pengawasan dalam melakukan kegiatan orientasi. upaya represif yang dapat ditempuh antara lain mencakup tindakan penyelidikan dan penyidikan dengan berpedoman pada Hukum Acara Pidana (KUHAP), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta peraturan perundang-undangan lainnya. Adhitya Dwi Kuncoro (2) Faktor penghambat dalam menanggulangi tindak pidana penganiayaan dalam program orientasi perguruan tinggi di Universitas Lampung yaitu : Kurangnya kesadaran korban kekerasan itu sendiri atau enggan untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi. Kurang kesadaran masyarakat atau acuh bila ada tindak pidana penganiayaan terhadap mahasiswa baru dalam program orientasi. kurangnya pengawasan dalam menjalani program orientasi. Pergeseran budaya dan nilai-nilai norma di masyarakat. Penulis memberikan saran agar pihak Universitas Lampung membuat peraturan tertulis yang tegas mengenai saknsi apa yang akan diterima oleh mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan dalam program orientasi dan membuat susunan kegiatan orientasi dengan kegiatan yang berisikan kegiatan positif dan tidak memberikan kesempatan kepada mahasiswa senior untuk melakukan kegiatan kekerasan. Kata Kunci: Penanggulangan Pidana, Tindak Pidana Penganiayaan, Program Orientasi Perguruan Tinggi PB - UNIVERSITAS LAMPUNG TI - UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN PADA PROGRAM ORIENTASI PERGURUAN TINGGI DI UNIVERSITAS LAMPUNG AV - restricted ER -