TY - GEN CY - Universitas lampung ID - eprints25820 UR - http://digilib.unila.ac.id/25820/ A1 - Alward Farabi, 1015011030 Y1 - 2017/02/13/ N2 - Tanah adalah material yang berfungsi sebagai perletakan untuk konstruksi. Setiap daerah memiliki karakteristik tanah yang berbeda dengan daerah lain, dan daya dukung yang baik sampai buruk atau jelek. Tanah lempung dan tanah lanau memiliki daya dukung dan sifat tanah yang rendah. Untuk mengatasi hal ini, perlu memperbaiki sifat tanah dengan metode stabilisasi. Stabilisasi adalah memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah sehingga memenuhi persyaratan teknis tertentu. Salah satu bahan additive yang digunakan stabilisasi adalah menggunakan semen. Tanah yang digunakan adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur dan jenis tanah lanau dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Dalam penelitian ini, semen yang digunakan yaitu semen tipe portland cement. Penelitian ini bertujuan membandingkan nilai batas- batas Atterberg dan nilai CBR tanah lempung dan lanau yang sudah distabilisasi dengan penambahan semen dan mengalami perendaman. Pada pengujian CBR rendaman pada campuran semen 9% dengan pemadatan modified proctor dan telah dilakukan pemeraman 28 hari, didapatkan penurunan sebesar 58,7% setelah direndam selama 28 hari pada tanah lempung, sedangkan pada tanah lanau nilai CBR rendaman pada kodisi yang sama terjadi penurunan sebesar 37,8%. Lamanya waktu perendaman terbukti dapat menurunkan nilai CBR secara signifikan dibandingkan dengan kondisi optimum kedua tanah tersebut. Soil is the material that serves as a support for the construction base. Each region has different soil characteristics in other areas, there has a carrying capacity of good to bad or poor. Clay and silt soil has a bearing capacity and low soil properties. To overcome this, the need to improve the soil natures with the stabilization method. Stabilization is to improve the physical and mechanical properties of the soil so that it meets certain technical requirements. One way is with a cement stabilization. In this study, the cement used is a cement-type portland cement. Soil used is a type of clay taken from the village of Rawa Sragi, District Jabung, East Lampung district and silt types from Yosomulyo Village, East Metro District, Metro City. This study aimed to compare the value of Atterberg limits and CBR value f clay and silt before and after stabilized by the addition of cement and given soaking treatment. In CBR soaking test with mixture of 9% cement with modified proctor compaction and cured for 28 days, CBR values decrease to 28,7% for clay that soaked for 28 days, while the CBR value for silt soil with the same condition descease to 37,8%. The soaking treatment is proven to decrease the value of CBR significantly compared with the optimum condition of both soil PB - FT TI - Pengaruh Variasi Waktu Perendaman Terhadap Daya Dukung Tanah Lempung dan Lanau yang Distabilisasi Menggunakan Semen AV - restricted ER -