@misc{eprints26489, month = {Maret}, title = {SELEKSI LIMA ISOLAT FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR UNTUK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN}, author = {1214121107 KUSUMA Oka Pertiwi}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2017}, url = {http://digilib.unila.ac.id/26489/}, abstract = {Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) merupakan simbiosis antara fungi dengan akar tanaman dan memiliki kemampuan bersimbiosis hampir dengan 90\% tanaman. FMA tidak memiliki inang yang spesifik, namun tingkat infektivitas dan efektivitasnya berbeda setiap simbiosis inang dan FMA. Pemilihan jenis FMA yang tepat untuk pertumbuhan kelapa sawit diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di lapangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan isolat FMA yang terbaik untuk pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Perkebunan dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dari bulan Februari 2016 sampai dengan September 2016. Perlakuan disusun dalam rancangan perlakuan tunggal tidak terstruktur dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (Kontrol), P1 (Glomus sp. isolat MV 10), P2 (Glomus sp. isolat MV 27), P3 (Gigaspora sp. isolat MV 17), P4 (Entrophospora sp. isolat MV 2), P5 (Entrophospora sp. isolat MV 29). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Kesamaan ragam antar perlakuan diuji dengan Uji Barlett. Kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi yaitu ragam perlakuan homogen dan data bersifat menambah, data dianalisis ragam. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FMA jenis Entrophospora sp. isolat MV 29 dan Glomus sp. isolat MV 27 merupakan FMA yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit dibandingkan tanpa FMA yang dilihat melalui peningkatan jumlah daun, bobot kering tajuk, diameter batang dan persen infeksi akar. } }