TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints27420 UR - http://digilib.unila.ac.id/27420/ A1 - VANIA CHRISTINE SILALAHI , 1316041076 Y1 - 2017/07/07/ N2 - Tingkat kekerasan terhadap anak di Kabupaten Pringsewu masih ditemukan dalam kurun dua tahun belakangan ini. Hal ini mendapat perhatian khusus dari civil society lokal yang bernama Lembaga Pemerhati Anak dan Masyarakat (L-PAMAS) dengan mengupayakan Program Sekolah Ramah Anak. Kemitraan antara pemerintah dengan civil society merupakan salah satu konteks good governance sebagai pencapaian pembangunan daerah khususnya dalam Program Sekolah Ramah Anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta dikategorikan ke dalam model kemitraan mutualistik yang dikemukakan oleh Sulistiyani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bentuk kemitraan ialah dengan bentuk jaringan kerjasama antar masing-masing aktor yang terlibat. Adapun aktor-aktor yang terlibat diantaranya; Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lembaga Perlindungan Anak, Lembaga Perlindungan Anak, Badan Musyawarah Masyarakat, Badan Hippun Pemekonan, Childfund International, Kepala Pekon, Tokoh Masyarakat, SD 2 Karangsari dan SD 3 Panggungrejo. Peneliti menyarankan agar civil society dan pemerintah tetap menjalin komunikasi dalam kemitraan terutama dalam pencarian dana dan sebaiknya perlu adanaya pembuatan legalitas kemitraan antar masing-masing pihak. Kata kunci: Kemitraan, Civil Society,Sekolah Ramah Anak ABSTRACT The level of violence against children in Pringsewu regency is still found in the past two years. It required a special attention from a local civil society called the Child and Society Observer Institute (L-PAMAS) by initiating a Child Friendly School Program. A form of partnership between the local government and civil society is one of the implementation of good governance in regional achievement especially in a Child Friendly School Program. This research uses descriptive research method with qualitative approach and categorized into mutualistic partnership model proposed by Sulistiyani. Based on the result of the research, the form of partnership included cooperation network among the related parties. They are; Education Agency, Health Department, Environmental Management Agency, Child Protection Institution, Community Deliberation Board, Pekon Representative Agency, Childfund International, Head of Pekon, Community Leaders, Elementary School 2 Karangsari and also Elementary School 3 Panggungrejo. The researcher recommends that civil society and government maintain the communication in partnership especially in funding search and it is better to make a legality partnership for each party. Keywords: Partnership, Civil Society, Child Friendly School PB - FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TI - POLA KEMITRAAN CIVIL SOCIETY DENGAN PEMERINTAH DALAM PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI PRINGSEWU AV - restricted ER -