%A 1215051011 Bella Diah Pertiwi %T PEMODELAN KECEPATAN PADA LAPANGAN ?BL? DENGAN PENDEKATAN WELL SEISMIC TIE DARI PSEUDO SONIC SEBAGAI DATA KECEPATAN SUMUR %X Pemodelan kecepatan merupakan proses membangun model kecepatan sesungguhnya berdasarkan pengetahuan tentang daerah penelitian dari data sumur maupun data seismik. Tujuan utama memodelkan distribusi kecepatan adalah untuk mendapatkan horizon kedalaman. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan kecepatan dengan menggunakan data kecepatan yang berasal dari pendekatan well seismic tie dari pseudo sonic. Dikarenakan data sonic yang sedikit, maka dalam penelitian ini menggunakan data sonic semu (pseudo sonic). Data sonic semu yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data resistivity, yaitu dengan menggunakan Transformasi Smith. Pemilihan Transformasi Smith dilihat dari nilai korelasi yang terbaik. Penelitian menitikberatkan pada pembuatan pemodelan kecepatan dengan konversi waktu menjadi kedalaman yang digunakan untuk membuat peta struktur kedalaman. Peta struktur kedalaman dari hasil konversi waktu terhadap kedalaman dengan pemodelan kecepatan dilakukan kalibrasi dengan data marker, untuk melihat keakuratan peta struktur kedalaman yang telah dibuat, dan dibandingkan dengan metode single function. Hasil dari kalibrasi menunjukkan rata-rata nilai mistie pada pemodelan kecepatan memiliki nilai yang lebih kecil yaitu -18,3 ft, dan rata-rata nilai mistie pada single function dengan nilai yang lebih besar yaitu -213,4 ft. Dari nilai mistie yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode pemodelan kecepatan lebih akurat dibandingkan metode single function. Peta struktur kedalaman pada Formasi Pematang menunjukkan adanya perkiraan lokasi sumur usulan, yaitu pada kontur tertutup yang menandakan sebagai antiklin dan keberadaannya bersebelahan dengan lokasi sumur produksi dan patahan. Kata Kunci : Pemodelan Kecepatan, Time Depth Conversion, Pseudo Sonic ABSTRACT Velocity modeling is the process of building a real velocity model, based on knowlegde about research area from well data and seismic data. The main purpose of modeling velocity distribution is to get the depth of horizon. In this study, modeling velocity using velocity data from the approachment of well seismic tie of pseudo sonic. Because the sonic data only provide a little, so that a pseudo sonic data is being used in the study. The pseudo sonic data comes from resistivity data by using the Smith Transformation. The selection of Smith Transformation, based on the best correlation value. The study focuses on the creation of velocity modeling with time to depth conversion that is used to create a depth structure map. The result of depth structure map from time to depth conversion with velocity modeling is being calibrated with marker data, to see the accuracy of the depth structure map that has been made, and compared with the single function method. The result of the calibration showed the average mistie value on velocity modeling has a smaller value that is -18,3 ft, and the average mistie value on a single function has a bigger value that is -213,4 ft. From the mistie value obtained can be concluded that the velocity modeling method is more accurate than single function method. The depth structure map in the Pematang Formation show the approximate location of the proposed well, that is on the closed contour indicated as the anticline and its existence located beside the area production well and fault. Key notes : velocity modeling, time depth conversion, pseudo sonic %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2017 %I FAKULTAS TEKNIK %L eprints27543