@misc{eprints27834, month = {Juli}, title = { PERENCANAAN LANSKAP PENGEMBANGAN KAWASAN AGROFORESTRI PEKON SUKOHARJO-I KABUPATEN PRINGSEWU MENJADI OBJEK DESTINASI WISATA }, author = {1314121156 RIZKIA MEUTIA PUTRI}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2017}, url = {http://digilib.unila.ac.id/27834/}, abstract = {ABSTRAK Kawasan agroforestri Pekon Sukoharjo-I Kabupaten Pringsewu merupakan kawasan hutan rakyat yang akan dikembangkan menjadi objek destinasi wisata dalam bentuk agrowisata. Kawasan ini memiliki lahan seluas 43,7 hektar. Pengembangan kawasan ini memerlukan perencanaan yang baik, untuk menghasilkan lanskap yang mendukung kegiatan atraksi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dan sumberdaya, serta merencanakan lanskap pengembangan kawasan agroforestri di Pekon Sukoharjo-I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung untuk menjadi objek destinasi wisata. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode Gold. Potensi serta sumberdaya yang tersebar di tapak adalah telaga ?Ngudi Rukun? sebagai atraksi utama, lahan budidaya yang luas, kontur yang beragam, dan wilayah konservasi. Zona yang didapatkan dari hasil analisis potensi biofisik lahan berdasakan satuan lereng adalah zona intensif, zona semi-intensif, dan zona konservasi. Ruang kegiatan yang direncanakan pada kawasan agroforestri adalah area penerimaan 0,5 hektar, area pelayanan 2,5 hektar, area atraksi telaga 1,5 hektar, area atraksi budidaya 3,1 hektar, dan area konservasi 8,1 hektar. Sirkulasi terdiri dari sirkulasi utama kawasan sepanjang 1,5 kilometer, sirkulasi atraksi telaga sepanjang 0,5 kilometer, sirkulasi alternatif sepanjang 3,75 kilometer, dan sirkulasi khusus tracking sepanjang 1,75 kilometer dengan total keseluruhan sirkulasi sepanjang 7,5 kilometer. Tata hijau atau vegetasi yang digunakan pada tapak berupa kombinasi tanaman asli kawasan agroforestri dan tanaman lanskap, yang mendukung nilai fungsional dan estetis kawasan sebagai objek destinasi wisata. Kata kunci: agrowisata, kawasan agroforestri, perencanaan lanskap } }