%A 1317021012 BALQIS ANANDA PUTRI %T PENGARUH LAMA PAPARAN DAN KUAT MEDAN MAGNET PADA SEL Bacillus sp. TERHADAP PRODUKSI ENZIM PROTEASE %X Mikroorganisme merupakan sumber enzim yang paling banyak digunakan untuk memproduksi enzim dibandingkan dengan tanaman dan hewan dikarenakan mikroorganisme lebih menguntungkan karena pertumbuhannya cepat, dapat tumbuh pada substrat yang murah, lebih mudah ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan kondisi pertumbuhan dan rekayasa genetik. Bacillus sp. merupakan salah satu mikroba penghasil enzim protease. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat dan lama paparan medan magnet terhadap aktivitas protease Bacillus sp. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistika deskriptif dalam bentuk gambar dan diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks proteolitik terbesar pada perlakuan dengan kuat paparan medan magnet sebesar 0,2 mT selama 30 menit (K2L3) yaitu sebesar 5,12 dan terendah pada paparan 0,2 mT selama 10 menit (K2L1). Zona koloni Bacillus sp. terluas terdapat pada perlakuan paparan 0,2 mT selama 10 menit (K2L1) dan terkecil pada paparan 0,1 mT selama 10 menit (K1L1). Aktivitas perotease terbesar diperoleh pada kuat paparan 0,1 mT selama 30 menit (K1L3) sebesar 0,30 U/mL dan aktivitas protease terendah diperoleh pada paparan 0,2 mT selama 10 menit (K2L1) dan 0,3 mT selama 20 menit (K3L2). Jumlah sel Bacillus sp. tertinggi diperoleh pada kuat paparan 0,1 mT selama 10 menit (K1L1) dengan log jumlah selnya sebesar 7,61. Kata Kunci : Bacillus sp., medan magnet, enzim protease. ABSTRACT Microorganisms are the most widely used organisms to produce enzymes compared to plants and animals because of their faster growth and can grow on inexpensive substrates, their production more easily enhanced through control of growth conditions and genetic engineering. This descriptive study aims to determine the effect of strength and duration of magnetic field exposure on protease activity of Bacillus sp. The data obtained are presented in the form of drawings and bar charts. The results showed that the highest proteolytic index value (5.12) was obtained from the magnetic field strength treatment of 0.2 mT for 30 min (K2L3) and the lowest was obtained from the 0.2 mT magnetic field treatment for 10 min (K2L1). The highest of colonies of Bacillus sp. was obtained from the magnetic field strength treatment of 0.2 mT for 10 min (K2L1) and the lowest was obtained from the 0.1 mT magnetic field treatment for 10 min (K1L1). The highest perotease activity (0.30 U / ml) was obtained from a magnetic field strength of 0.1 mT for 30 min (K1L3) and the lowest protease activity was obtained at 0.2 mT exposure for 10 min (K2L1) and 0.3 mT for 20 minutes (K3L2). The highest number cell of Bacillus sp. is obtained from a magnetic field strength of 0.1 mT for 10 min (K1L1) with a log of cell number of 7.61. Key words : Bacillus sp., magnetic field, protease enzyme. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2017 %I FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM %L eprints28299