title: Peranan Komunikasi Interpersonal Petugas P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dalam Pendampingan terhadap Korban Kekerasan Seksual pada Anak di Lampung Timur Role of Interpersonal Communication of P2TP2A Officers (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) in Assistance to The Victims of Child Sexual Abuse in East Lampung creator: Astrid Wendi Annisaa, 1346031005 subject: HN Social history and conditions. Social problems. Social reform subject: HQ The family. Marriage. Woman description: Pendampingan pada sebuah kasus merupakan hal yang sangat penting dalam menyelesaikan kasus, terutama pada kasus kekerasan seksual anak yang kian meningkat. Penelitian ini mengkaji komunikasi interpersonal yang digunakan oleh petugas P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dalam proses pendampingan yang dilakukan kepada korban kasus kekerasan seksual yang ada di Lampung Timur. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan menganalisis peranan komunikasi dalam proses pendampingan antara petugas dan korban. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh DeVito. Teori tersebut mengemukakan lima aspek komunikasi sebagai penilaiannya, yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Hasil penelitian menunjukan dari lima aspek yang dijadikan acuan penilaian terdapat empat aspek yang sudah dilakukan dengan baik. Terdapat satu aspek yang perlu dilakukan peningkatan dalam pendampingan yaitu aspek empati. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh petugas P2TP2A kepada korban kekerasan seksual anak di Lampung Timur sudah berperan dengan baik. Kata Kunci : Interpersonal, Pendampingan, Kekerasan Seksual Anak Accompaniment in a case is very important in solving cases, especially in cases of child sexual abuse. This study examines the interpersonal communication used of P2TP2A officers (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) in assistance to victims of child sexual abuse in East Lampung. The data obtained in this research by using in-depth interview, observation, and literature review. This research is using theory of interpersonal communication by DeVito. The theory poses five aspects of communication which are openness, empathy, supportiveness, positiveness and equality. The result of the research shows that there are four aspects that have been used as the reference assessment. There is one aspect that needs to be improved, empathy. Based on research results, interpersonal communication by P2TP2A officers to victims of child sexual abuse in East Lampung already performed well. Keywords: Interpersonal, Mentoring, Child Sexual Abuse publisher: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik date: 2017-08-22 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/28607/4/1.%20ABSTRAK.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/28607/3/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/28607/2/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf identifier: Astrid Wendi Annisaa, 1346031005 (2017) Peranan Komunikasi Interpersonal Petugas P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dalam Pendampingan terhadap Korban Kekerasan Seksual pada Anak di Lampung Timur Role of Interpersonal Communication of P2TP2A Officers (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) in Assistance to The Victims of Child Sexual Abuse in East Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung. relation: http://digilib.unila.ac.id/28607/