@misc{eprints29123, month = {Oktober}, title = {MASYARAKAT KOLONIS JAWA DI PRINGSEWU TAHUN 1925-1945}, author = {1313033014 Astri Kurnia Dewi}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN}, year = {2017}, url = {http://digilib.unila.ac.id/29123/}, abstract = {ABSTRAK Perpindahan penduduk di Indonesia telah dilaksanakan semenjak zaman pemeritah Kolonial Belanda, yang saat itu dikenal dengan nama kolonisasi atau pembukaan daerah koloni baru yang merupakan salah satu program kebijakan politik etis. Kolonisasi yang pertama kali di laksanakan yaitu kolonisasi di daerah Gedong Tataan Lampung dengan desa kolonisasi pertamanya yaitu Bagelen. Seiring perkembangan waktu, para kolonis membuka daerah baru disekitar Gedong Tataan yakni Pringsewu. Perpindahan kolonis jawa ke Pringsewu tentunya di latar belakangi oleh beberapa faktor perpindahan. Selain itu, kehidupan kolonis Jawa di Pringsewu mengalami perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor perpindahan kolonis jawa ke Pringsewu dan bagaimanakah kondisi sosial ekonomi kolonis Jawa di Pringsewu tahun 1925-1945? Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini, adalah untuk mengetahui apa saja faktor perpindahan kolonis ke Pringsewu dan kondisi sosial ekonomi kolonis Jawa di Pringsewu Tahun 1925-1945. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil yang didapat oleh peneliti mengenai faktor perpindahan dan kondisi sosial ekonomi kolonis jawa di Pringsewu tahun 1925-1945. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat kolonis Jawa di Pringsewu tahun 1925-1945 datang ke Pringsewu melalui beberapa faktor perpindahan yaitu faktor pendorong dan penarik serta kondisi sosial ekonomi kolonis Jawa di Pringsewu terdiri dari bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian. } }