%A 1522011010 LARAS PURNAMA SARI %T PERAN PENJAMINAN KREDIT DENGAN POLA OTOMATIS BERSYARAT TERHADAP PEMBIAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH %X Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering dinilai tidak cukup layak sehingga sulit mendapat persetujuan kredit. Lembaga Penjaminan Kredit (LPK) merupakan suatu organisasi yang berusaha membantu mencarikan solusi bagi mereka yang mencari pinjaman namun mengalami masalah karena dianggap tidak bankable (tidak layak) dan selanjutnya diusahakan menjadi bankable (layak memperoleh pinjaman). Lembaga Penjaminan Kredit berfungsi sebagai penanggung risiko atas kemungkinan terjadinya kredit macet yang dialami oleh usaha mikro dan kecil. Adanya kerja sama dengan Lembaga Penjaminan Kredit, maka pihak Bank dapat meminimalisasi apabila pengembalian kredit oleh debitur tidak dapat terlaksana sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana syarat dan prosedur untuk memperoleh penjaminan kredit dari Asuransi Kredit, bagaimana hubungan hukum para pihak pada penjaminan kredit dengan pola otomatis bersyarat terhadap pembiayaan UMKM, dan bagaimana mekanisme pembayaran subrogasi dari Asuransi Kredit jika debitur tidak mampu melaksanakan kewajiban. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan seleksi data, pemeriksaan data, klasifikasi data, dan penyusunan data. Narasumber penelitian ini adalah Analis Kredit UMKM dan Program PT Bank Lampung KCP Antasari sebagai Bank Pelaksana dan Staf bagian Klaim dan Subrogasi PT Askrindo Cabang Bandar Lampung sebagai Asuransi Kredit. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa syarat-syarat debitur yang dapat memperoleh kredit dari Bank yaitu memiliki dan menjalankan usaha produktif, mempunyai legalitas dan perijinan usaha, dan UMKM yang dinyatakan layak oleh Penerima Jaminan. Prosedur untuk mendapatkan Penjaminan, setelah mendapat pencairan kredit, Bank mengajukan permohonan penerbitan Sertifikat Penjaminan kepada Penjamin dan Penjamin memberikan Penjaminan otomatis bersyarat kepada Bank. Debitur memiliki hak untuk mendapat fasilitas kredit dan Penjaminan dari Bank. Debitur memiliki kewajiban untuk melunasi fasilitas kredit yang diperoleh dari Penerima Jaminan. Bank memiliki hak untuk mendapatkan jaminan dari pihak Asuransi Kredit serta menerima pelunasan kredit dari debitur. Bank memiliki kewajiban untuk menagih angsuran fasilitas kredit dari debitur. Asuransi Kredit memiliki hak untuk mendapatkan premi yang dijaminkan dari Bank. Asuransi Kredit memiliki kewajiban untuk memberikan Penjaminan terhadap fasilitas kredit yang didapat debitur. Mekanisme pelaksanaan subrogasi pada Penjaminan kredit UMKM yaitu Penjamin memiliki hak subrogasi yang penyelesaiannya dalam bentuk recoveries, baik yang berasal dari hasil penagihan maupun dari hasil penjualan agunan Terjamin. Recoveries akan dibagi untuk Penerima Jaminan dan Penjamin secara proporsional. Hal tersebut berlangsung sampai dengan kredit debitur lunas. Kata kunci: Penjaminan Kredit, Pola Otomatis Bersyarat, Pembiayaan UMKM. THE ROLE OF CREDIT GUARANTEE WITH CONDITIONAL AUTOMATIC PATTERN ON MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are often considered uneligible to obtain credit approval. Credit Guarantee Institution (Lembaga Penjaminan Kredit) is an organization that helps finding solutions for those who seek a loan but experiencing problems because it is considered not bankable (not feasible) and subsequently to make it into a bankable (eligible to obtain loans). The Credit Guarantee Institution serves as a risk bearer for the possibility of non-performing loans experienced by micro and small enterprises. With the cooperation with the Credit Guarantee Institution, the Bank can minimize if the credit repayment by the debtor can not be executed in accordance with the agreement. The problems in this research are formulated as follows: what are the requirements and procedures for obtaining credit guarantee from the Credit Insurance?, how is the legal relationship between the parties of the credit guarantee with automatic pattern of MSMEs financing?, and how is the mechanism for the subrogation payment from Credit Insurance if the debtor is unable to perform the obligation? The methods used in this research were normative and empirical approaches. The data collection technique was conducted through lliterature study and field study. While the data processing was done by data selection, data examination, data classification, and data preparation. The resource persons of this research consisted of MSMEs Credit Analyst and PT Bank Lampung KCP Antasari as the Implementing Bank and Staff of Claim and Subrogation of PT Askrindo Branch of Bandar Lampung as Credit Insurance. The results and discussion of the research indicated that among the requirements to obtain credit from the Bank, included: to own and run a productive business, to own a legality and business licensing, and the MSMEs had been declared eligible by the Credit Insurance. While the procedures for obtaining the Guarantee were as follows: after obtaining credit disbursement, the Bank submits a request for the issuance of the Guaranteed Certificate to the Guarantor and the Underwriter grants a conditional automatic guarantee to the Bank. The Borrower has the right to obtain credit facilities and Guarantee from the Bank. The debtor has an obligation to pay off the credit facility obtained from the Beneficiary. The Bank has the right to obtain collateral from Credit Insurance and receives loan repayment from the debtor. The Bank has an obligation to collect the installment of credit facilities from the debtor. Credit Insurance has the right to obtain a guaranteed premium from the Bank. Credit Insurance has an obligation to provide Guarantee to credit facilities obtained by the debtor. The mechanism for subrogation implementation on MSMEs credit Guarantee was that the Guarantor has the right of subrogation in form of recoveries, either from the result of collection or from the sale of guaranteed collateral. The recoveries will be shared for Guarantees and Guarantor in proportion. This goes on until the debtor's credit is paid off. Keywords: Credit Guarantee, Conditional Automated Pattern, MSMEs Financing. %D 2017 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %L eprints29569