%A 1416011024 DESKA AMARINDA %T KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP TRADISI NGEJALANG MASYARAKAT LAMPUNG SAI BATIN Di Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepercayaan masyarakat terhadap tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin di Pekon Gunung Kemala Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat Lampung Sai Batin terhadap tradisi Ngejalang sudah semakin berkurang. Hal ini ditandai dengan tidak semua informan tau mengenai asal usul Ngejalang, cara dan prosedur yang digunakan dalam tradisi Ngejalang masyarakat pelaku lebih paham dan diurutkan secara sistematis. Faktor penyebab perubahan Ngejalang tradisi dianggap merepotkan, kesibukan keluarga masing-masing, hilangnya kemufakatan dan berkurangnya minat dalam mengikuti tradisi tersebut. Pelestarian tradisi Ngejalang tidak dilakukan hanya keinginan saja yang diharapkan. Kearifan lokal tradisi Ngejalang yaitu silaturahmi, membawa Pahar sebagai pelengkap adat, kemudian menggelarkan kasur sebagai tempat duduk. Makna Ngejalang sebagai ajang silaturahmi. Kemudian fungsi Ngejalang adalah mengirim doa, atau berdoa bersama-sama. Kata Kunci: kepecercayaan, ngejalang, tradisi masyarakat Lampung ABSTRACT The purpose of this research is to know about public?s faith to tradition of ?Ngejalang? Lampung Sai Batin in Pekon Gunung Kemala, Way Krui sub-district, Pesisir Barat, The type of this research was qualitative, involve 5 people as informan. The data collection techniques in this research was applied by interview, observation, and documentation in the research sites. The results show that People Lampung Saibatin?s Faith to ?Ngejalang? tradition has decreasingly. This is indicated by not all informants know about the origin of Ngejalang, the ways and procedures used in the Ngejalang tradition of the perpetrator community is better understood and sorted systematically. Factors causing changes Ngejalang tradition is considered troublesome, busy family, respective disappearance and lack of interest in following the tradition. The preservation of Ngejalang tradition is not done only wishes that are expected. Local wisdom Ngejalang tradition is a relationship, bringing Pahar as a complementary custom, then roll the mattress as a seat. The meaning of Ngejalang as a gathering event. Then Ngejalang's function is to send a prayer, or pray together. Keywords: change, ngejalang, Lampung?s tradition %C FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %D 2018 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %L eprints30668