TY - GEN CY - FAKULTAS KEDOKTERAN ID - eprints31022 UR - http://digilib.unila.ac.id/31022/ A1 - ATIKA MARCHERYA, 1418011033 Y1 - 2018/03/06/ N2 - ABSTRAK Latar Belakang: Dermatitis kontak akibat kerja ( DKAK ) adalah kondisi kelainan kulit yang disebabkan oleh paparan terkait pekerjaan. Pengrajin batik umumnya selalu terpapar zat pewarna sintesis dan lilin malam yang dapat bersifat sebagai zat iritan dan alergen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DKAK pada pengrajin batik di Griya Gabovira Bandar Lampung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 30 responden yang merupakan pengrajin batik di Bandar Lampung. Data penelitian diambil dari wawancara, pengisian kuesioner, dan pemeriksan fisik oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil : Sebanyak 53,3% pengrajin batik di Griya Gabovira mengalami DKAK. Terdapat dua faktor resiko yang berhubungan dalam penelitian ini yaitu lama paparan ( p = 0,001 ) dan riwayat atopi ( p = 0,002) . Hasil analisis multivariat didapatkan hasil bahwa lama paparan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini ( p = 0,014) Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor lama paparan dan riwayat atopi terhadap kejadian DKAK pada pengrajin batik di Bandar Lampung Kata Kunci : Dermatitis kontak akibat kerja, zat iritan dan alegen, pengrajin batik. ABSTRACT Background: Occupational contact dermatitis ( OCD ) is a condition of skin disorders caused by occupational exposure. Batik craftsman always exposed to synthetic dyes and candles that can be irritant and allergen substances. This study aims to determine the factors that influence the incidence of OCD on batik craftsmen in Griya Gabovira Bandar Lampung. Method: This study used cross sectional design with 30 respondents batik craftsmen in Bandar Lampung. The data were collected from interviews, filling out questionnaires, and physical examination by specialist skin and genitalia. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: 53.3% Batik craftsmen in Griya Gabovira experienced OCD. There are two related risk factors in this study including the duration of exposure ( p = 0.001 ) and history of atopy ( p = 0.002 ) . From multivariate analysis result showed that duration of exposure was the most influential factor in this research ( p = 0,014) Conclusion: There is relationship between duration of exposure and history of atopy to OCD incident on batik craftsmen in Bandar Lampung. Duation of exposure is the factor that most influence the incidence of OCD. Keywords: Occupational contact dermatitis, irritant substances, batik craftsmen. PB - UNIVERSITAS LAMPUNG TI - FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PENGRAJIN BATIK DI GRIYA GABOVIRA BANDAR LAMPUNG AV - restricted ER -