%0 Thesis %9 Masters %A Y. Ruchyansyah, 1324151010 %B Fakultas Pertanian %D 2018 %F eprints:31366 %I Universitas Lampung %T PENGARUH POLA BUDIDAYA PADA HUTAN KEMASYARAKATAN DI AREAL KELOLA KPH VIII BATUTEGI TERHADAP KESUBURAN TANAH DAN PENDAPATAN PETANI %U http://digilib.unila.ac.id/31366/ %X Daerah Aliran Sungai (DAS) Sekampung Hulu yang berlokasi di areal kelola (Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung) KPHL VIII Batutegi merupakan DAS Prioritas yang telah banyak digarap oleh masyarakat. Sebanyak 59 % telah mendapatkan Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm). Tujuan pemberian ijin agar masyarakat bisa mengelola lahannya dengan tenang sehingga dapat mengembalikan fungsi hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraannya. Budidaya agroforestri merupakan pola budidaya yang dianggap paling tepat untuk mewujudkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola budidaya yang dilakukan petani di areal kerja KPHL VIII Batutegi dan hubungannya dengan peningkatan pendapatan petani dan kesuburan tanah. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2016 di Resort Batulima KPHL VIII Batutegi, melalui pengisian kuisioner oleh 98 petani responden pada dua gapoktan yang telah dan belum memiliki IUPHKm. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian IUPHKm dengan perubahan pola budidaya. Ada pengaruh pola budidaya terhadap kesuburan tanah dan pendapatan petani. Pola budidaya monokultur pada areal yang telah diberi IUPHKm memberi pendapatan tertinggi. Hal ini dipengaruhi oleh usia rata-rata pemanfaatan kawasan hutan pada pola ini yang telah mencapai 4,2 tahun dan sudah produktif. Faktor lain yang signifikan berpengaruh adalah intensitas pemupukan sehingga tanaman lebih produktif. Kata kunci : hutan kemasyarakatan (HKm), kesuburan tanah, pendapatan petani, pola budidaya.