@misc{eprints31790, month = {Mei}, title = {PEMODELAN 2D DATA MAGNETOTELLURIK DENGAN MENGGUNAKAN ROTASI GEOELECTRICAL STRIKE DAN DIMENSIONALITAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS PHASE TENSOR DI LAPANGAN PANAS BUMI ?ABL?}, author = {1415051004 Agung Budi Laksono}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Teknik}, year = {2018}, url = {http://digilib.unila.ac.id/31790/}, abstract = {Distorsi pada data magnetotelurik diakibatkan oleh variasi topografi dan heterogenitas konduktif di dekat permukaan, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan merotasi sumbu pengukuran ke arah struktur atau strike yang memiliki nilai konduktifitas yang konstan. Dalam penelitian ini, penentuan sudut rotasi berdasarkan geoelectrical strike dan dimensionalitas hasil analisis phase tensor. Analisis phase tensor akan menghasilkan empat parameter invariant yang digunakan dalam penggambaran bentuk phase tensor yaitu {\ensuremath{\Phi}}max, {\ensuremath{\Phi}}min, sudut alpha ({\ensuremath{\alpha}}) dan beta ({\ensuremath{\beta}}). Frekuensi yang memiliki struktur 3D dan mengalami distorsi memiliki bentuk phase tensor yang ellipse, condong dan pipih. Analisis dimensionalitas digunakan dalam menentukan frekuensi minimum yang digunakan inversi 2D yaitu pada frekuensi 0,009 Hz dan menentukan frekuensi 3D atau frekuensi yang terdistorsi yang digunakan dalam menghitung sudut rotasi geoelectrical strike. Kemudian dataset hasil rotasi geoelectrical strike dibandingkan dengan dataset hasil rotasi geological strike dan koreksi statik (TDEM) untuk menentukan model inversi 2D yang paling cocok dengan kondisi geologi daerah penelitian. Model inversi 2D yang memilliki kesuaian antara anomali resistivitas terhadap geologi yaitu model inversi 2D yang dirotasi berdasarkan geoelectrical strike. Dari model 2D tersebut dapat diintepretasikan bahwa komponen sistem panas bumi terdiri dari Caprock yang berasosiasi andesit-piroklastik jatuhan dengan mineral lempung sekunder memiliki nilai resitivitas {$\leq$} {$\pm$}10 Ohm.m. Reservoir berasosiasi batuan lava andesit-basaltis memiliki nilai resistivitas {$\pm$}10 hingga 60 Ohmm. Dan batuan dasar (basement/ heatsource) memiliki nilai resistivitas tinggi {\ensuremath{>}}100 Ohmm. Kata kunci : Phase Tensor, Geoelectrical Strike, dan Distorsi Elektromagnetik. } }