title: KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN MATA AIR DI DESA SUNGAI LANGKA, KECAMATAN GEDONG TATAAN, KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG creator: M RASYID LUBIS, 1314151031 subject: Kehutanan description: Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku yang terdapat di dalam masyarakat lokal untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Kearifan lokal masyarakat di Desa Sungai Langka perlu untuk dijaga, agar pengelolaan mata air tetap berjalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat mengenai mata air, mengetahui kearifan lokal dalam pengelolaan mata air dan membuat database kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 dengan menggunakan metode purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan WIN AKT 5.55 dan ditabulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan lokal yang dilakukan masyarakat Desa Sungai Langka yaitu gotong royong pada satu suro dan menanam pohon di daerah resapan air sebagai upaya konservasi mata air. Jenis pohon tersebut antara lain kemadu (Laportea sinuata), pohon winong (Tetrameles nudiflora) dan beringin Muhammad Rasyid Lubis (Ficus benyamina). Tradisi yang dilakukan masyarakat di mata air seperti potong kambing (ruwat bumi) yang disimbolkan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil bumi pertanian maupun peternakan yang diberikan tuhan serta agar terhindar dari berbagai macam bencana, makan bersama (ambengan), Berdo’a (kenduren) dan semedi di mata air (tirakatan). Saran dari penelitian ini diharapkan Pemerintah Desa dapat mendukung tradisi masyarakat dalam menjaga mata air agar mata air tetap lestari dan berpotensi untuk dijadikan wisata tradisi di Desa Sungai Langka. Kata kunci : kearifan lokal, mata air, software WIN AKT. ABSTRACT Local wisdom is the values or behaviors that exist within the local community to interaction with their environment. The local wisdom of community in Sungai Langka Village was needed to protected for sustainability of springs management. The research aims to know perception and attitude of community about springs, to know local wisdom and to create local wisdom database. The research conducted on August 2017 used purposive sampling method and data collection by interview used questionnaire. The data analysis used WIN AKT 5.55 and tabulated. The result showed that local wisdom in Sungai Langka Village were cooperation on 1st Suro (the mounth in java calender) and planting the trees in catchment area as conservation effort of springs management. Species of trees were kemadu tree (Laportea sinuata), winong tree (Tetrameles nudiflora) and beringin tree (Ficus benjamina). Tradition of the people conducted in springs like slaughter a goat (ruwat bumi) which symbolized as an expression of gratitude for agriculture Muhammad Rasyid Lubis products and livestock given by god and to avoid various disasters, eating together (ambengan), pray (kenduren) and meditation in the spring (tirakatan). Suggestion from this research is expected Village government can support society tradition in keeping spring water so that the production water remain sustainable and to be potency as a tradition tourism in Sungai Langka Village. Key word : local wisdom, spring, WIN AKT software. publisher: FAKULTAS PERTANIAN date: 2018-04-17 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/31860/1/ABSTRAK.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/31860/2/SKRIPSI%20FULL.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/31860/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf identifier: M RASYID LUBIS, 1314151031 (2018) KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN MATA AIR DI DESA SUNGAI LANGKA, KECAMATAN GEDONG TATAAN, KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. relation: http://digilib.unila.ac.id/31860/