@mastersthesis{eprints32832, month = {Juli}, title = {ANALISIS PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PENGHINAAN TERHADAP SUATU AGAMA MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Putusan Nomor : 391/Pid-Sus/2016/PN.Kla)}, school = {PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM}, author = {1522011115 Reza Ferdianto}, year = {2018}, url = {http://digilib.unila.ac.id/32832/}, abstract = {Tindak Pidana penghinaan terhadap suatu agama melalui media sosial pada Perkara Nomor : 391/Pid-Sus/2016/PN.Kla. dilakukan oleh beberapa orang. Namun yang di adili hanya satu orang saja. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana penegakan hukum terhadap suatu kasus penghinaan agama melalui media sosial, dan mengapa terhadap pelaku pada kasus penghinaan agama melalui media sosial turut serta tidak dilakukan penegakan hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara antara lain studi pustaka serta studi lapangan. Analisis data sebagai tindak lanjut dari proses pengolahan data dengan melalui cara analisis yuridis kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penegakan hukum dalam Perkara nomor : 391/Pid-Sus/2016/PN.Kla. ini hanya dilakukan terhadap satu orang pelaku, hal ini dikarnakan pelaku dalam surat dakwaannya hanya seorang diri. Sedangkan hakim hanya boleh mengadili dalam surat dakwaan penuntut umum. Pelaku turut serta tidak di adili Pasal 55 KUHP. Karna aparat penegak hukum tidak bisa membuktikan unsur-unsur perbuatan turut serta yang dilakukan hal tersebut disebabkan karena pada saat penyidikan pelaku turut serta yang terlibat sudah melarikan diri. Saran dalam penelitian ini adalah agar aparat penegak hukum dalam penegakan hukum tindak Pidana penghinaan terhadap suatu agama agar lebih maksimal dalam mengumpulkan bukti-bukti pada perkara Pidana. Sehingga dengan begitu pelaku utama dan pelaku turut serta lain yang ikut terlibat pada kejahatan dapat di adili. Kata Kunci: Penegakan Hukum, Penghinaan Agama, Media Sosial ABSTRACT Criminal offense against a religion through social media in Case Number: 391 / Pid-Sus / 2016 / PN.Kla. done by some people. However, there is only one person in trial. The problem in this research is how law enforcement against the case of defamation of a religion through social media, and why the perpetrators participate in the case of defamation of a religion through social media is not done law enforcement. The method used in this research is using juridical normative approach and empirical juridical approach. The data used are primary data and secondary data. The data collection procedure was conducted in several ways such as literature study and field study. Data analysis as a follow-up of data processing by way of qualitative juridical analysis. The result of this research is that law enforcement in Case number: 391 / Pid-Sus / 2016 / PN.Kla. this is only done to one of the perpetrators, this is diketakan perpetrators in the indictment only alone. While the judge may only adjudicate in the prosecutor's indictment. Perpetrators participate not be tried by Article 55 of the Criminal Code. Because the law enforcement officers can not prove the elements of the act of participating that is done because at the time of investigation the involved participant who has been involved has run away. Suggestion in this research is for law enforcement apparatus in law enforcement of Criminal act of defamation against a religion to maximize in collecting evidence in Criminal case. So that the principal actors and other actors participating in the crime can be prosecuted. Keywords: Law Enforcement, Religious Degradation, Social Media} }