%A 1013033062 Tila Paulina %T PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 %X Berhasilnya seorang guru dalam proses pembelajaran dapat dipengruhi beberapa hal antara lain dalam memilih model-model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan keadaan dari peserta didik. Salah satunya model pembelajaran yang dapat menciptakan kelas lebih aktif adalah model kombinasi Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Heads Together (NHT) pada model pembelajaran ini harus saling bekerja sama dan menghargai orang lain, siswa berdiskusi kelompok dalam memecahkan masalah lalu saling berbagi peran menjadi tamu atau pun tuan rumah yang memiliki tugas sesuai dengan kesepakatan bersama, setelah itu guru akan memanggil nomor siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan model kombinasi Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Heads Together (NHT) di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah menggunakan model kombinasi Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Heads Together (NHT) Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 94 orang. Sampel diambil menggunakan teknik random sampling dengan cara pengundian, sehingga kelas XI IPS 2 terpilih sebagai sampel. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah The One-Shout Case Study dengan data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest pada akhir pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model kombinasi Two Stay Two Stray (TSTS) dan Numbered Heads Together (NHT) sebagai berikut: hasil belajar kognitif siswa pada pencapaian jenjang kognitif tertinggi adalah pengetahuan (C1) 69,92% diperoleh dari data 32 siswa mencari pencapaian tiap jenjang pada C1 skor 179 lalu nilai maksimum 256 dan hasil belajar kognitif siswa yang paling tinggi adalah kategori nilai 70-79 (Baik) 43,75 % diperoleh dari jumlah keseluruhan 32 siswa yang telah diklasifikasikan kedalam 4 kategori sesuai nilainya yaitu memuaskan, baik, cukup, dan kurang cukup hasil akhirnya yang tertinggi pada kategori BAIK dengan jumlah 14 siswa. %C Universitas Lampung %D 2014 %I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan %L eprints3325