%A 1414121221 SILFI INDRASARI %T SELEKSI ISOLAT ORCHID MYCORRHIZA PADA BIBIT ANGGREK Phalaenopsis amabilis PADA MEDIA COCOPEAT DAN ARANG SEKAM SAAT AKLIMATISASI %X Anggrek Phalaenopsis amabilis merupakan salah satu jenis anggrek yang pernah menduduki rangking atas dalam perdagangan tanaman. Permintaan konsumen yang tinggi terhadap tanaman anggrek ternyata tidak diimbangi dengan produktivitas tanaman tersebut. Pada tahun 2014?2015, produktivitas anggrek di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,57%, sehingga diperlukan teknik budidaya yang cepat untuk perbanyakan tanaman anggrek secara in vitro dan memanfaatkan pupuk hayati (biofertilizer) Orchid mycorrhiza pada waktu aklimatisasi. Orchid mycorrhiza merupakan suatu bentuk asosiasi mutualistik antara akar tanaman anggrek dengan fungi tertentu. Fungi ini akan menginfeksi anggrek melalui akar yang ditandai dengan adanya struktur hifa yang berbentuk lilitan padat pada korteks yang disebut dengan peleton. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan apakah Silfi Indrasari empat isolat Orchid mycorrhiza yang diuji mampu menginfeksi dan bersimbiosis dengan akar anggrek P. amabilis, (2) menentukan media tanam yang terbaik untuk aklimatisasi tanaman anggrek P. amabilis, (3) mengetahui apakah respon tanaman anggrek terhadap pemberian Orchid mycorrhiza dipengaruhi oleh media tanam yang digunakan, dan (4) menentukan media tanam yang terbaik untuk empat jenis isolat Orchid mycorhhiza. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perkebunan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang disusun secara faktorial (5x2). Faktor pertama adalah jenis isolat Orchid mycorrhiza (M) yaitu kontrol tanpa Orchid mycorrhiza (m0), isolat Orchid mycorrhiza M1 (m1), isolat Orchid mycorrhiza M9 (m2), isolat Orchid mycorrhiza M12 (m3), dan isolat Orchid mycorrhiza M14 (m4). Faktor kedua yaitu media tanam (T) yang terdiri dari dua level yaitu cocopeat (t1) dan arang sekam (t2). Setiap perlakuan diulang 4 kali dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 bibit anggrek. Bibit anggrek dikelompokkan menjadi 4 berdasarkan jumlah daun. Setelah didapatkan data penelitian maka homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Bila kedua asumsi terpenuhi, maka analisis data dilanjutkan dengan sidik ragam (ANARA). Pemisahan nilai tengah dilakukan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat yang diuji M1, M9, M12, dan M14 merupakan Orchid mycorrhiza karena mampu menginfeksi dan bersimbiosis denganakar anggrek P. amabilis dan membentuk peleton di dalam sel korteks akar. Media tanam cocopeat dan arang sekam menghasilkan respon yang sama terhadap pertumbuhan tanaman anggrek P. amabilis saat aklimatisasi. Respon tanaman anggrek terhadap pemberian Orchid mycorrhiza tidak dipengaruhi oleh media tanam yang digunakan. Media tanam cocopeat dan arang sekam menghasilkan respon yang sama terhadap keempat jenis isolat Orchid mycorrhiza. Kata kunci : Anggrek Phalaenopsis amabilis, media cocopeat dan arang sekam, Orchid mycorrhiza. %D 2018 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1414121221 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints33646