creators_name: Titik Inayah, 1124011004 type: thesis datestamp: 2014-09-29 02:00:18 lastmod: 2014-09-29 02:00:18 metadata_visibility: show title: PLANT REGENERATION OF SUGARCANE (Saccharum officinarum L.) FROM CALLUS IRRADIATED AND UNIRRADIATED WITH GAMMA RAY REGENERASI TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DARI KALUS YANG DIIRADIASI DAN YANG TIDAK DIIRADIASI DENGAN SINAR GAMMA ispublished: pub subjects: General subjects: KU full_text_status: restricted abstract: This research aimed to study in vitro plant regeneration of sugarcane from callus which was not irradiated and unirradiated with gamma rays. This study was divided into two studies. They were plant regeneration of sugarcane (Saccharum officinarum L.), from callus irradiated and unirradiated with the gamma-ray. The first study consisted of three experiments, i.e., (1) The effect of 2,4-D concentrations on callus proliferation, (2) the response of sugarcane clones to callus induction media, (3) The effect of IBA concentrations on rooting of sugarcane shoots and plantlet survival during acclimatization. The second study consisted of two experiments, i.e., (4) The response of sugarcane clones to gamma-ray irradiation, and (5) Regeneration of sugarcane shoots from callus irradiated with gamma rays. The research was conducted at the Plant Science Laboratory and a Greenhouse, Crop Science Department, Faculty of Agriculture, University of Lampung. Gamma irradiation was done at the Centre for Research and Development of Isotop and Radiation Technology, BATAN, Jakarta. The first experiment was conducted using 5 concentrations of 2,4-D i.e 1, 2, 3, 4, and 5 mg / l. The data were subjected to analysis of variance. The difference of two values was tested with Least Significant Difference (LSD) at 5% level. The second experiment was conducted with the 4 different clones i.e Ragnar, X3, GM 19, and GP11 as treatments. The third experiment was conducted using 5 concentrations of IBA i.e 0, 2,5, 5, 7,5, and 10 mg/l. The fourth experiment was conducted using 10 levels of gamma-ray i.e 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50, and 60 Gy. The fifth experiment was conducted with 3 different clones i.e Ragnar, GM21, dan GM25 as treatments. The results showed that the addition of 1—3 mg / l 2,4-D to callus induction medium was effective to induce embryogenic callus as indicated by the highest callus weight and diameter. Clone X3 was found to be the most responsive to callus induction medium containing 3 mg/l 2,4-D as indicated by callus and shoot formation. The addition of 5 and 7,5 mg / l of IBA on root induction medium was effective to stimulate rooting as indicated by the highest number of roots per shoot that is (4,1 ± 0,5) and (3,9 ± 0,3) respectively as well as showed the highest survival rate when acclimatized with 68,4 % and 66,3 % of by survival rate, respectively. The doses of gamma ray irradiation that produced LD50 for sugarcane callus was 30 Gy, and clone (Ragnar, GM21, and GM25) did not give different response to 30 Gy of gamma irradiation in term of the formation of shoots and roots. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari regenerasi in vitro tanaman dari kalus yang tidak diiradiasi dan diiradiasi dengan sinar gamma. Penelitian ini dibagi menjadi 2 studi, yaitu regenerasi tanaman tebu dari kalus yang tidak diiradiasi dengan sinar gamma dan regenerasi tanaman tebu dari kalus yang diiradiasi dengan sinar gamma. Rangkaian kegiatan pada studi 1 dilakukan 3 percobaan, yaitu : (1) Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus, (2) Respons klon tebu terhadap media induksi kalus, (3) Pengaruh konsentrasi IBA terhadap pengakaran tunas tebu dan daya hidup kalus pada waktu diaklimatisasi. Pada studi 2 dilakukan 2 percobaan, yaitu : percobaan (4) Respons klon tebu terhadap iradiasi sinar gamma, dan percobaan (5) Regenerasi tunas tebu dari kalus yang diiradiasi sinar gamma. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman dan Rumah Kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Iradiasi sinar gamma dilakukan di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (PATIR BATAN) Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Percobaan 1 dilaksanakan dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RTS) dengan perlakuan beberapa taraf konsentrasi 2,4-D (1, 2, 3, 4, dan 5 mg/l), data dikenakan analisis ragam. Perbedaan dua nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program EXTAT. Percobaan 2 dilaksanakan dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RTS) dengan perlakuan perbedaan 4 klon tebu (Ragnar, X3, GM 19, dan GP11). Percobaan 3 dilaksanakan dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RTS) dengan perlakuan beberapa taraf konsentrasi IBA (0, 2,5, 5, 7,5, dan 10 mg/l). Percobaan 4 dilaksanakan dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RTS) dengan perlakuan 10 level dosis sinar gamma yaitu (0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50, dan 60 Gy). Percobaan 5 dilaksanakan dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RTS) dengan perlakuan perbedaan 3 klon tebu (Ragnar, GM21, dan GM25). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1—3 mg/l 2,4-D pada media induksi kalus efektif untuk menginduksi kalus embriogenik tebu yang ditunjukkan oleh bobot dan diameter kalus tertinggi. Klon tebu X3 memberikan respons pembentukan dan proliferasi kalus terbaik terhadap media induksi kalus yang mengandung 3 mg/l 2,4-D yang ditunjukkan dengan rata-rata skor kalus dan rata-rata skor tunas tertinggi yaitu 2,38 ± 0,42 dan 2,00 ± 0,38. Penambahan 5—7,5 mg/l IBA pada media induksi akar efektif untuk merangsang pengakaran yang ditunjukkan oleh jumlah akar per tunas tertinggi yaitu (4,1 ± 0,5) dan (3,9 ± 0,3) serta menunjukkan daya hidup tertinggi pada waktu diaklimatisasi dengan persen tunas hidup sebesar 68,4 % dan 66,3 %. Dosis iradiasi sinar gamma yang menghasilkan LD50 untuk kalus tebu adalah 30 Gy, dan klon (Ragnar, GM21, dan GM25) tidak memberikan respons yang berbeda terhadap iradiasi sinar gamma 30 Gy dalam hal pembentukan tunas dan akar. date: 2014-09-26 date_type: published institution: Universitas Lampung department: Fakultas Pertanian thesis_type: masters citation: Titik Inayah, 1124011004 (2014) PLANT REGENERATION OF SUGARCANE (Saccharum officinarum L.) FROM CALLUS IRRADIATED AND UNIRRADIATED WITH GAMMA RAY REGENERASI TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DARI KALUS YANG DIIRADIASI DAN YANG TIDAK DIIRADIASI DENGAN SINAR GAMMA. Masters thesis, Universitas Lampung. document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/1/ABSTRACT.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/2/ABSTRAK.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/3/COVER%20DALAM.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/4/HALAMAN%20PERSETUJUAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/5/HALAMAN%20PENGESAHAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/6/HALAMAN%20PERNYATAAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/7/RIWAYAT%20HIDUP.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/8/MOTO.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/9/PERSEMBAHAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/10/SANWACANA.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/11/DAFTAR%20ISI.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/12/DAFTAR%20TABEL.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/13/DAFTAR%20GAMBAR.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/14/DAFTAR%20LAMPIRAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/15/BAB%20I.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/16/BAB%20II.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/17/BAB%20III.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/18/BAB%20IV.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/19/BAB%20V.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/3541/20/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf