%0 Generic %A Desi Ilva Maryani, 0913034083 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2014 %F eprints:3737 %I FAKULTAS KIP %T EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014 %U http://digilib.unila.ac.id/3737/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan rata-rata nilai pretes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (2) Perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (3) Perbedaan yang signifikan gain prestasi belajar geografi pada kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen, (4) Efektivitas metode pembelajaran teknik jigsaw. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang berjumlah 111 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dipilih kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar berupa pretes dan postes pada materi sumber daya alam. Analisis data yang digunakan adalah uji t independent samples test. Hasil dalam penelitian ini: (1) Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretes geografi antara kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) dan kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji t, didapat thitung 1.125 dan ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas = 0,264 > 0,05; (2) Rata-rata postes geografi pada kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 3.609 > ttabel 1.99,dengan nilai probabilitas = 0.001 < 0.05; (3) Gain (peningkatan) prestasi belajar geografi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 2.918 > ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas 0.005 < 0.05. (4) Metode pembelajaran teknik jigsaw lebih efektif dibandingkan metode ceramah, ditunjukkan dengan hasil perhitungan ketuntasan belajar kelas eksperimen = 86% lebih besar dari ketuntasan belajar kelas kontrol = 53% (86% > 53%).