@misc{eprints4279, month = {Agustus}, title = {PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TANAH ORGANIK TERHADAP PERILAKU PENURUNAN TANAH}, author = {0915011101 Anton Sangaji}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Teknik}, year = {2014}, url = {http://digilib.unila.ac.id/4279/}, abstract = {Pembangunan konstruksi di atas tanah organik akan mendapatkan beberapa masalah geoteknik. Salah satunya adalah terjadinya penurunan tanah yang apabila mengalami pembebanan diatasnya maka tekanan air pori akan naik sehingga air pori ke luar yang menyebabkan berkurangnya volume tanah. Oleh karena itu, akan terjadi penurunan signifikan pada tanah yang akan mempengaruhi berkurangnya daya dukung tanah untuk menahan beban yang ada di atas tanah tersebut. Kemampuan tanah dalam menahan tegangan yang mengakibatkan pergeseran pada tanah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah derajat kejenuhan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh derajat kejenuhan terhadap perilaku penurunan tanah. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh derajat kejenuhan terhadap perilaku penurunan tanah, dapat dibuktikan di laboratorium dengan cara membuat variasi nilai derajat kejenuhan dengan melakukan pengujian pemadatan standar, kemudian sampel dicetak dan dilakukan pengujian konsolidasi dengan melakukan pembebanan. Pemberian beban diatas permukaan tanah bertujuan untuk melihat koefisien konsolidasi (Cv) yang terjadi dan indeks pemampatan (Cc) pada setiap sampel. Hasil pengujian pengaruh derajat kejenuhan terhadap perilaku penurunan tanah, sampel terbaik adalah sampel dengan kecepatan proses penurunan tercepat dan besaran penurunan terkecil terdapat pada sampel dengan nilai derajat kejenuhan terendah. Proses penurunan yang cepat dikatakan baik karena tanah lebih cepat mencapai lapisan tanah dalam kondisi stabil, besaran penurunan terkecil dikatakan baik karena terjadinya proses pemampatan suatu jenis tanah lebih kecil, sehingga mengurangi resiko kerusakan pada konstruksi diatasnya. Kata kunci :Tanah Organik, Derajat Kejenuhan, dan Penurunan Tanah} }