TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints4329 UR - http://digilib.unila.ac.id/4329/ A1 - ELSA PUJI RAHMAWATI, 1016031092 Y1 - 2014/07/21/ N2 - Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi antarpribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar-salah, melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara sadar memilih tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara-cara komunikasi guna mencapai tujuan tersebut.I Not Stupid Too 2 adalah film Singapura tahun 2006 yang merupakan sekuel dari I Not Stupid. Film ini menunjukan masalah komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak. Penelitian ini menggunakan T eori Hermeneutika melalui pemahaman secara keseluruhan dan pemahaman per bagian. Proses pemahamandengan menggunakan Teori Hermeneutika ini dilakukan dengan mengamati setiap scene berdasarkan adegan (visual) yakni dengan melihat kepada aspek proksemik (jarak/ruang), ekspresi wajah dan gestur. Sementara itu pengamatan melalui dialog, dapat diteliti dengan melihat strukturbahasa yang digunakan dalam film. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan dua pola dalam penelitian ini yakni: Etika Komunikasi Orang Tua terhadap Anak dan Etika Komunikasi Anak terhadap Orang Tua. Etika Komunikasi tersebut dibingkai oleh kebudayaan modern di Singapura.Sehingga Model Etika Komunikasi dalam Keluarga pada Film I Not Stupid Too 2 meliputi dua pola yang telah disebutkan di atas. Budaya modern masyarakat Singapura yang begitu individualis sehingga orang tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja daripada menghabiskan waktu untuk berkumpul dan menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga. Kata kunci: Etika, Komunikasi, Keluarga. PB - FAKULTAS ISIP TI - POTRET ETIKA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA (Analisis Hermeneutika terhadap Film ?I Not Stupid Too 2?) AV - restricted ER -