@misc{eprints4620, month = {Oktober}, title = {EFIKASI HERBISIDA AMONIUM GLUFOSINAT TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN }, author = {1014121136 Mutoharoh}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Pertanian}, year = {2014}, url = {http://digilib.unila.ac.id/4620/}, abstract = {Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak, bahan industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Salah satu kendala dalam pengembangan tanaman kelapa sawit yaitu permasalahan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit. Penggunaan herbisida merupakan pengendalian gulma secara kimiawi dan herbisida yang berpotensi mengendalikan gulma secara efektif adalah ammonium glufosinat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida amonium glufosinat dalam mengendalikan gulma, dan mengetahui perubahan komposisi jenis gulma setelah aplikasi herbisida. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit PTPN VII Unit Usaha Rejosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni sampai dengan September 2013. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna. Perlakuan terdiri dari 4 dosis amonium glufosinat yaitu 225, 300, 375, 450 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol dengan 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Barttlet, additivitas data diuji dengan Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) herbisida ammonium glufosinat dosis 225{--}450 g/ha menekan bobot kering gulma total pada 4 dan 12 MSA, gulma daun lebar pada 4 dan 8 MSA, gulma rumput dan gulma Cyrtococcum acrescens pada 4 MSA, serta dosis 375 dan 450 g/ha menekan bobot kering gulma Cyperus kyllingia pada 4 MSA, (2) aplikasi herbisida amonium glufosinat pada dosis 225{--}450 g/ha mengakibatkan perubahan komposisi jenis gulma yaitu dengan terjadinya perubahan gulma dominan pada 4 MSA dari Ichaemum timorense menjadi Cyperus rotundus, pada 12 MSA dari Ageratum conyzoides menjadi Otochloa nodosa, dan Ichaemum timorense. Kata kunci: amonium glufosinat, gulma, herbisida, kelapa sawit. } }