TY - THES ID - eprints4787 UR - http://digilib.unila.ac.id/4787/ A1 - MA. IRSAN DALIMUNTHE, 0924021006 Y1 - 2014/07/11/ N2 - Provinsi Lampung mengalami masa transisi dari orientasi pengembangan sektor pertanian, subsektor perkebunan menuju orientasi pengembangan sektor industri, sebagaimana yang diperlihatkan kontribusi sektor pertanian semakin berkurang dalam pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB). Memang kondisi seperti ini merupakan kejadian alamiah. Permintaan lahan akan semakin tinggi dilain pihak pasokan lahan untuk pengembangan sektor pertanian semakin terbatas. Jenis tanaman inferior yang merupakan usaha perkebunan rakyat seperti ubikayu mulai beralih ke tanaman yang memberi nilai ekonomi yang tinggi, seperti karet, kelapa sawit, dan tebu. Ada dua tujuan utama dalam penelitian ini, yang pertama adalah menentukan model persamaan yang tepat menggambarkan alih tanaman dari ubikayu ke tanaman lain. Kedua menganalisis nilai elastisitas penawaran ubikayu. Analisis menggunakan data time series tahun 1980-2011 memperlihatkan bahwa model persamaan regresi yang tepat adalah model persamaan linier dengan menggunakan produktivitas tanaman karet, kelapa sawit dan tebu sebagai variabel penjelas terhadap eksistensi tanaman ubikayu. Hasil menunjukkan signifikansi pada level 95%. Model yang digunakan ialah simple adaptive expectation partial adjustment mechanism dari Nerlove. Hasil temuan menunjukkan bahwa tanaman pesaing penggunaan lahan ubikayu adalah karet sedangkan kelapa sawit dan tebu bersifat komplementer terhadap luasam tanaman ubikayu. NIilai elastisitas penawaran ubikayu hasil analisis juga memperlihatkan bahwa elastisitas tanaman cenderung semakin mengecil yang mengindikasikan telah mengalami fase decreasing retun to scale. Elastisitas harga inelastic dalam jangka pendek maupun jangka panjang yaitu masing-masing 0,08 dan 0,02. Hasil temuan juga memperlihatkan bahwa elastisitas jangka pendek lebih besar dibandingkan dengan elastisitas jangka panjang, Hal ini tidak sejalan dengan hasil temuan beberapa peneliti yang memperoleh hasil bahwa elastisitas harga dalam jangka panjang lebih besar dibandingkan dengan jangka pendek. Model yang lebih lengkap akan sangat bermanfaat untuk menentukan besaran kapasitas luasan areal yang tersedia untuk berbagai jenis kebutuhan luasan areal tanaman komoditas. Kata kunci : Persaingan penggunaan lahan, time series, respon luasan areal dan respon produksi, elastisitas penawaran, respon penawaran Nerlovian. Lampung province has been experienced transformation from agricultural development, especially crops toward industrial development. It could is facing in the agricultural share of Product Domestic Regional Bruto (PDRB) tend to be smaller. The situation is a natutal way. Demand for land will be higher and on the other hand the supply of land for agricultural development was restricted. Inferior commodity as cassava convert to the commodities give the higher of land rent economic value such rubber, palm oil and sugar cane. The main focused of the research are first is to decide the best model equation to explain land conversion from cassava to others crops, The second is to analysis the value of supply elasticity of cassava. The analysis use time series data from 1980-2011 shows that linier regression model uses is productivity of some crops as independent variable rubber, palm oil and sugar cane againts cassava acreage existence at significant level 95%. The elasticity tend to be smaller, the indication is the crops have decreasing return to scale Price elasticity of supply in the short run 0,08 and in the long run 0,02 The application model in this research is simple adaptive expectation partial adjustment mechanism of Nerlovian. The result shows competitive crops cassava acreage is rubber, while palm oil dan sugar cane are complementary. Second is elasticity value of cassava supply, The result shows that coeficient of elasticity tend to be smaller the result indicated the stage of production of the commodities was decreasing return to scale. Price elasticity found inelastic in the short run and in the long run. The fact finding also shows that short run elasticity bigger than in long run elasticity. Some researcher found that price elasticity of supply in the long run is large than in the short run. The completely on further research needs to be execute for acreage allotment models. Key word: Land conversion competition, time series, acreage response and production response, supply elasticities, Nerlovian supply response. PB - UNIVERSITAS LAMPUNG M1 - masters TI - EKSISTENSI TANAMAN UBIKAYU DALAM PERSAINGAN PENGGUNAAN LAHAN DI LAMPUNG: ANALISIS TIME SERIES RESPON PENAWARAN MELALUI PENDEKATAN NERLOVIAN AV - restricted ER -