@misc{eprints488, month = {Oktober}, title = {PROFESIONALISME APARATUR PEGAWAI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA BANDARLAMPUNG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH}, author = {Ronald Putra Nugraha Djunaedi}, publisher = {Universitas Lampung}, year = {2011}, url = {http://digilib.unila.ac.id/488/}, abstract = {Professionalism is an absolute requirement in public services, and this professionalism attitude becomes measurement of government bureaucracy?s performance. Considering the importance of apparatus to conduct their roles and functions, it needs a strategic approach to build new image of professional apparatus that are professional, responsive, innovative and not procedural in giving service. This research was purposed to find out professionalism of Sanitation and City Garden Office?s employee in Bandarlampung to conduct their tasks and organizational functions from aspects of responsiveness, creativity, and innovation in managing garbage. The research used a descriptive and qualitative method to interpret and describe about objects based on data and information found in the field. The results indicated that bureaucracy professionalism in Sanitation and City Garden Office in Bandarlampung in responding public aspiration, conducting service creativity, and conduction innovation is less than good, and not yet reflecting public expectations to have optimum service. Organizational professionalism in Sanitation and City Garden Office in Bandarlampung is more driven by regulations than missions. The existing structure now is not yet conducive where subordinates or employees tends more to be the one conducting leader?s commands than a part of improving organizational professionalism. The leadership aspect showed that leaders tended to be guards of regulations than positioning themselves as visionary catalysts in giving space to their subordinates to be more responsive and rising new innovations in working professionalism. The reward and punishment did not yet run well, so that responsive, creative, and innovative attitudes of the employee apparatus did not reflect the professionalism of good performance. Keyword: professionalism, creativity, responsiveness, innovation. Profesionalisme adalah hal yang mutlak dibutuhkan dalam pelayanan publik. Sikap profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi tolak ukur baik buruknya kinerja birokrasi pemerintah. Urgensitas peran aparatur dalam menyelenggarakan peran dan fungsinya, perlu kiranya dicari dan dirumuskan suatu pendekatan strategis untuk membangun wajah baru aparatur profesional yang handal, tanggap, inovatif fleksibel dan tidak prosedural dalam memberikan pelayanan dan penyelenggaraan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profesionalisme aparatur pegawai Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandarlampung dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi dari aspek responsifitas, kreatifitas, dan inovasi dalam hal pengelolaan sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menginterpretasikan dan menggambarkan dengan pemahaman intelektual tentang keadaan objek sesuai data dan informasi yang ditemukan di lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa Secara keseluruhan profesionalisme birokrasi Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandarlampung dalam merespon aspirasi publik, melakukan kreativitas pelayanan, dan melakukan inovasi kurang baik dan belum merefleksikan harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara prima. Profesionalisme organisasi pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandarlampung lebih digerakan oleh peraturan daripada oleh misi. Struktur yang ada saat ini belum kondusif dan membuat keadaan dimana bawahan lebih menjadi pelaksana perintah atasan daripada menjadi bagian dalam meningkatkan profesionalisme organisasi. Dari aspek kepemimpinan lebih memperlihatkan penempatan diri sebagai pengawal peraturan daripada menempatkan diri sebagai katalisator yang visioner dalam memberikan ruang kepada bawahan untuk lebih responsif dan melahirkan inovasi-inovasi baru dalam profesionalisme kerja. Sistem reward and punishment belum berjalan secara baik, sehingga sikap responsif, kreatif, dan inovatif dari para aparatur pegawai belum mencerminkan profesionalisme kinerja yang baik. Kata Kunci: profesionalisme, kreativitas, responsivitas, inovasi.} }