%A 1015011004 Citra Dwiyana Putri %T STUDI KEKUATAN MODIFIKASI DIMENSI STANDAR BATU BATA MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN ADDITIVE ABU AMPAS TEBU BERDASARKAN SNI %X abstrak indonesia Batu bata adalah salah satu bahan bangunan yang paling populer di Indonesia. Batu bata merupakan material yang terbuat dari tanah liat murni atau dengan campuran tambahan yang dibuat melalui beberapa proses dan tahapan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat batu bata dengan menggunakan bahan tanah liat dengan bahan tambahan abu ampas tebu dengan kadar campuran 15%. Tujuan pemanfaatan ampas tebu adalah untuk memanfaatkan limbah serta dapat meningkatkan kualitas batu bata. Kekuatan batu bata pada penelitian ini dibandingkan dengan kekuatan batu bata dengan standar batu bata yang mengacu kepada SNI. Bahan baku batu bata pada penelitian ini adalah tanah lempung yang berasal dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro. Untuk pengujian kuat tekan, dipakai batu bata dengan ukuran 4cm x 4cm x 4cm, 5cm x 5cm x 5cm, 6cm x 6cm x 6cm, dan 7cm x 7cm x 7cm. Batu bata dikeringkan dalam waktu 7 hari. Sebagian sampel kemudian dibakar dan sebagian lagi tidak dibakar. Berdasarkan hasil pengujian fisik tanah asli, USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah lanau dengan plastisitas rendah dan termasuk ke dalam kelompok ML. Hasil penelitian pengujian kuat tekan pasca pembakaran dari keempat dimensi, menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata maksimum terjadi pada batu bata dengan dimensi 7cm x 7cm x 7cm sebesar 51,67 kg/cm2. Dengan demikian batu bata ini termasuk dalam kelas 50 based on SNI tahun1991. Nilai kuat tekan rata-rata maksimum batu bata sebelum pembakaran dihasilkan oleh batu bata denagn dimensi 4cm x 4cm x 4cm yaitu sebesar 29,95 kg/cm2. Batu bata ini masuk kedalam kelas 25. Kata kunci: Batu bata, abu ampas tebu, kuat tekan abstrak inggris Brick is one of the most popular building materials in Indonesia. Brick is a material made of pure clay or with an additional mixture made through several processes and stages. This study aims to make bricks using clay materials with 15% of additional bagasse ash material. The purpose of using bagasse in this research is to use the waste and to improve the quality of bricks. The strength of brick in this study compared to the one of brick, which is designed based on SNI. Raw material for bricks in this study are clay obtained from Yoso Mulyo Village, Eastern Metro. For compressive strength test, bricks with dimesion of 4cm x 4cm size x 4cm, 5cm x 5cm x 5cm, 6cm x 6cm x 6cm, 7cm x 7cm and x 7cm were used. Bricks have been dried for 7 days. After drying, some samples were burned and the other were not burned. Based on the results of physical test for raw material, USCS classifies soil samples as soil silt with low plasticity and is included in the ML group. The results of compressive strength test for burned bricks generate average maximum compressive strength value that occurs at brick with dimensions of 7cm x 7cm x 7cm with the value of 51,67 kg/cm2. This kind of bricks are included in the class of 50 based on SNI of year 1991. The results of compressive strength test for non-burned bricks generate average maximum compressive strength value that occurs at brick with dimensions of 4cm x 4cm x 4cm with the value of 29,95 kg/cm2. This kind of bricks are included in the class of 25 based on SNI of year 1991. Keywords: Bricks, bagasse ash material, compressive strength %C Universitas Lampung %D 2014 %I Fakultas Teknik %L eprints5323