@misc{eprints5438, month = {September}, title = {PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN DAN NILAI KOEFISIEN TANAMAN (Kc) KEDELAI ( Glycine max (L) Merril ) VARIETAS TANGGAMUS DENGAN METODE LYSIMETER}, author = {1014071052 Tia Yuliawati}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {fakultas pertanian}, year = {2014}, url = {http://digilib.unila.ac.id/5438/}, abstract = {ABSTRAK Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam ekonomi Indonesia. Namun, permasalahan yang baru-baru ini terjadi adalah ketersediaan kedelai yang terus-menerus berkurang. Produksi kedelai yang tidak seimbang seiring bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk merupakan salah satu penyebab kelangkaan komoditi kedelai. Untuk memenuhi kebutuhan kedelai salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman kedelai adalah kebutuhan air tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air tanaman kedelai dengan cara mengukur evapotranspirasi tanaman kedelai varietas lokal secara langsung dengan menggunakan lysimeter. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung terhitung mulai tanggal 4 November 2013 ? 20 Januari 2014. Pengamatan lapangan dilakukan pada dua bangunan lysimeter yaitu untuk mengukur evapotranspirasi tanaman (ETc) kedelai varietas Tanggamus dan yang satu petak ditanami rumput sebagai evapotranspirasi standar (potensial) dengan ukuran 2 x 3 meter. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa total kebutuhan air tanaman kedelai (ETc) varietas Tanggamus adalah 490.02 mm dengan total ETc per-fase berturut-turut adalah 80.3; 72.2; 234.5 dan 102.5 mm. Nilai koefisien tanaman kedelai (Kc) pada fase pertumbuhan awal, vegetatif aktif, pembuahan atau pengisian polong dan kematangan berturut-turut adalah 0.48; 0.69; 0.9; 0.78. Kata kunci : kedelai, lysimeter, evapotranspirasi, koefisien tanaman. ABSTRACT Soybean plays an important role in economy of indonesia that it is the raw material of tempe. However; a problem is arise because unbalance between the production and consumption. The price of soybean has made farmers not willing to cultivate soybean. Other problem is complexity of the soybean cultivation, and especialy for water scarcity. Therefore; water requirement of soybean needs to be seriously calculated. The aims of this research was to to determine the water requirement of soybean by measuring evapotranspiration of local varieties of soybean directly by using lysimeter. This research was conducted at the Integrated Field Laboratory University of Lampung and Laboratory of Water and Land Resources Engineering of Agriculture Biological Engineering of Department of Agriculture, University of Lampung starting from 4 November 2013 to Jan 20 2014. Field observations were carried out with two 2 x 3 meters lysimeter, one to measure the crop evapotranspiration (ETc) of Tanggamus variety and the other one was used to measure the grass evapotranspirationas as standard evapotranspiration (potential). The results showed that the total water requirement of soybean (ETc) for Tanggamus is 490.02 mm with the total per-growth phase each 80.3; 72.2; 234.5 and 102.5 mm. Crop coefficients (Kc) of soybean in the early growth phase, active vegetative, fertilization or seed pod filling and maturity for Tanggamus are found to be 0:48; 0.69; 0.9; 0.78. Keywords : soybean, lysimeter, evapotranspiration, crop coefficient.} }