%A 1414131054 Ekawati Wahyu Kusuma %T ANALISIS PENGADAAN BAHAN BAKU DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR %X Tujuan penelitian adalah mengetahui efisiensi pembelian bahan baku, nilai tambah, dan faktor penyebab ketidakaktifan 18 agroindustri keripik ubi kayu. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur pada bulan Mei sampai Juli 2018. Responden pada penelitian ini adalah agroindustri keripik ubi kayu yang aktif dan non-aktif di Kecamatan Way Jepara. Pengadaan bahan baku dianalisis dengan metode 6 tepat. Nilai tambah dianalisis dengan metode Hayami, dan penyebab ketidakaktifan 18 agroindustri keripik ubi kayu di lokasi penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengadaan bahan bahan baku dengan komponen 6 tepat, yaitu waktu, tempat, harga, kuantitas, kualitas, dan jenis pada agroindustri aktif sudah tepat, karena sudah sesuai dengan harapan masing-masing agroindustri aktif. Tiga agroindustri aktif memiliki nilai tambah positif (NT>0) dan dapat menyerap tenaga kerja, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar agroindustri. Faktor utama penyebab 18 agroindustri keripik ubi kayu di Kecamatan Way Jepara tidak lagi aktif berproduksi adalah cakupan pemasaran produk yang kurang luas, dan rendahnya tingkat permintaan terhadap produk keripik yang dihasilkan. Kata kunci : agroindustri, bahan baku, nilai tambah, ubi kayu This research aims to analyze the procurement of raw material, added value, and the factors causing inactivity of 18 cassava chips agroindustries. This research was conducted in Way Jepara District, East Lampung Regency in May - July 2018. Respondents were active and non-active cassava chips agroindustries in Way Jepara District. Procurement of raw materials is analyzed using six- component method. The added value is analyzed use Hayami's method, and the cause of inactivity of the 18 cassava chips agroindustries is analyzed qualitatively. The results showed that the procurement of raw materials with six components, namely time, place, price, quantity, quality, and type of active agroindustry is appropriate, because it is in line with the expectations of each active agroindustry. Three active agroindustries have a positive added value (NT>0) can absorb labor, and can increase the income of the community around the agroindustry. The main factors causing the inactivity of 18 cassava chips agroindustries in Way Jepara District in production are less extensive product marketing coverage and low level of demand for the chips produced. Key words: added value, agroindustry, cassava, raw material %D 2019 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1414131054 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints54960