%A 1412011382 RINADLO IBNU AWAM %T PERAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI LAMPUNG DALAM PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR %X Kekerasan terhadap anak di bawah umur harus ditangani secara komprehensif dan optimal oleh seluruh pemerintah, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah. Pemerintah Provbinsi Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak harus terus berupaya meningkatkan kinerja dalam memberikan perlindungan terhadap anak dengan merumuskan strategi perlindungan anak melalui upaya-upaya pemberian perlindungan terhadap anak yang mengalami kekerasan. Permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimanakah peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur dan faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur? Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris. Pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi pustaka. Pengolahan data meliputi seleksi, klasifikasi dan penyusunan data. Analisis data dilakukan secara yuridis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan:Peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur terdiri atas peran di bidang pencegahan, peran di bidang penanganan dan peran di bidang pemulihan. Pencegahan dilakukan dengan sosialisasi dan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait. Pelaksanaan dilakukan melaksanakan pendampingan dan bantuan hukum kepada korban dan pelayanan kesehatan. Pemulihan dilakukan dengan kegiatan reintegrasi anak yang menjadi korban kekerasan kepada lingkungannya. Faktor-faktor penghambat peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur adalah masyarakat yang menganggap kekerasan sebagai cara mendidik anak sebab meskipun Dinas PPPA Provinsi Lampung telah melaksanakan penanganan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur, tapi pada kenyataannya kasus kekerasan terhadap anak masih terjadi Selain itu masih adanya orang tua/keluarga yang tidak melapor apabila anaknya menjadi korban kekerasan karena masih adanya anggapan bahwa kekerasan pada anak sering kali dianggap sebagai persoalan intern keluarga dan karenanya tidak layak atau tabu atau aib untuk diekspose keluar secara terbuka. ii Rinaldo Ibnu Awam Saran dalam penelitian ini adalah: Masyarakat agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya sehingga apabila diketahui terdapat anak yang menjadi korban kekerasan. Dinas PPPA Provinsi Lampung agar memperkuat kelembagaan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat sampai ke tingkat desa/kelurahan. Violence against children must be handled comprehensively and optimally by all governments, from the central government to the regions. Lampung Provincial Government through the Office of Women's Empowerment and Child Protection must continue to improve performance in providing protection for children by formulating child protection strategies through efforts to provide protection for children who experience violence. The problems of this research are: What is the role of the Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province in handling cases of violence against children and what factors are inhibiting the role of the Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province in handling cases of violence against children? This study uses a normative and empirical juridical approach. Data collection with field studies and literature studies. Data processing includes selection, classification and compilation of data. Data analysis is done juridically qualitatively. The results of this study indicate: The role of the Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province in handling cases of violence against children consists of roles in the field of prevention, roles in the field of handling and roles in the field of recovery. Prevention is carried out through socialization and coordination with related institutions. Implementation is carried out to carry out assistance and legal assistance to victims and health services. Recovery is carried out with the reintegration activities of children who are victims of violence to their environment. Inhibiting factors of the role of the Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province in handling cases of violence against children are people who consider violence as a way of educating children because even though the Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province has handled cases of violence against children, but in fact cases of violence against children still occur. In addition, there are still parents / families who do not report if their children are victims of violence because there are still assumptions that violence against children is often regarded as an internal family problem and therefore not feasible or taboo or disgrace to be exposed open. iv Rinaldo Ibnu Awam Suggestions in this study are: The community should be more concerned about their environment so that if it is known that there are children who are victims of violence. Office of Women Empowerment and Children Protection on Lampung Province is to strengthen the institution of Community Based Integrated Child Protection to the village level. Keywords: Role, Protection, Violence Against Children %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %L eprints54968