%0 Generic %A Tiya Ayu Lestari, 1514131040 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %F eprints:55399 %I FAKULTAS PERTANIAN %T ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK, NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN AGROINDUSTRI EMPING MELINJO DI DESA BERNUNG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN %U http://digilib.unila.ac.id/55399/ %X Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai pasok, biaya transaksi, kinerja rantai pasok, nilai tambah, dan pendapatan yang dihasilkan oleh agroindustri emping melinjo di Desa Bernung. Penelitian ini berlokasi di agroindustri emping melinjo di Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data dilakukan pada bulan januari 2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan indikator dengan indikator pada FoodSCOR Card. Perhitungan nilai tambah dihitung dengan menggunakan metode nilai tambah Hayami. Perhitungan pendapatan dihitung dengan cara pengurangan penerimaan dengan total biaya yang bisa dihitung dengan harga pokok produksi (HPP). Hasil penelitian menunjukkan pola aliran rantai pasok dimulai dari petani dan pengumpul sebagai pemasok bahan baku utama bahan baku, biaya transaksi didominasi oleh biaya transportasi, kinerja rantai pasok menunjukkan indikator masukan sudah baik dan indikator keluaran kurang baik berdasarkan perbandingan indikator pada FoodSCOR Card, nilai tambah yang dihasilkan menunjukkan nilai tambah yang positif, artinya agroindustri emping melinjo di Desa Bernung layak untuk dikembangkan, pendapatan agroindustri emping melinjo di Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran menghasilkan R/C rasio > 1, artinya usaha tersebut memperoleh keuntungan dan layak diusahakan. Kata kunci: Agroindustri, biaya transaksi, emping melinjo, kinerja, nilai tambah, pendapatan. This study aims to analyze supply chains, transaction costs, supply chain performance, added value, and incomes of melinjo chips agroindustry in Bernung Village. This research is conducted at melinjo chips agroindustry in Bernung Village, Gedong Tataan Subdistrict, Pesawaran District. Data collection was conducted on January 2019. Performance measurements are made by comparing indicators FoodSCOR Card indicators. The calculation of added value used Hayami added value method. The calculation of incomes is calculated by the cost of goods manufactured (HPP). The results show the flow pattern of supply chain started from farmers and collectors as the main suppliers of raw materials and transaction costs dominated by transportation costs. Further now, supply chain performance show that input indicators are good and output indicators are deficient based on FoodSCOR comparison indicators. Then, the result of added value show positive value, that means melinjo chips agroindustry was feasible to be developed. The income of the melinjo chips agroindustry in Bernung Village, Gedong Tataan Subdistrict, Pesawaran Regency show that R/C ratio> 1, that means the business is profitable and feasible. Key words: Added value, agroindustry, income, melinjo chips, performance, transaction costs.