TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints56405 UR - http://digilib.unila.ac.id/56405/ A1 - MUHAMAD ADITYA PRATAMA HENDRI, 1215011072 Y1 - 2019/// N2 - Indonesia memiliki sumber cadangan batubara yang cukup besar, akan tetapi baru sedikit bahkan sangat sedikit yang dapat dieksploitasikan. Potensi batubara yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan diketahui mencapai sekitar 85% dari total cadangan yang terkandung dalam bumi Sumatera, atau sekitar 22,24 milyar ton. Artinya, sekalipun penambangannya dimaksimalkan hingga 50 juta ton pertahunnya, batubara tidak akan habis ditambang selama 200 tahun. Untuk memaksimalkan potensi batubara yang tersedia maka dibutuhkan moda dari kereta api, namun untuk saat ini moda yang digunakan untuk menggambil batubara tersebut hanya ada satu yang digunakan untuk mengangkut batu bara tersebut dari Tarahan ? Tanjung Enim atau sebaliknya. Maka untuk memaksimalkan potensi batubara tersebut Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian merencanakan pembangunan jalur ganda kereta api antara Tarahan ? Tanjung Enim, salah satu jalan tersebut ada yang melalui sungai maka dibutuhkan suatu jembatan untuk memudahkan perjalanan kereta api untuk mengangkut batubara tersebut. Jembatan kereta api yang dibuat tersebut tertelak di KM132 way pengubuan propinsi lampung tengah, dalam pembuatan jembatan ini perlu dianalisis daya dukung pondasi, agar dapat menahan beban dari struktur atas maupun kereta api. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa analisis nilai daya dukung ijin tiang sebesar 1700 kN lebih besar dari daya dukung maksimum yang membebani tiang sebesar 1508,93 kN sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur bawah jembatan mampu menahan beban dari struktur atasnya. Kata kunci : analisis, batubara, jembatan, daya dukung. Indonesia has considerable coal reserves, but only a few or even very few can be exploited. The potential of coal owned by South Sumatra Province is known to reach around 85% of the total reserves contained in Sumatra, or around 22.24 billion tons. This means that even though mining is maximized to 50 million tons per year, coal will not be mined for 200 years. To maximize the potential of available coal, modes are needed from the train, but for now there is only one mode used to extract coal from it to transport coal from Tarahan - Tanjung Enim or vice versa. So to maximize the coal's potential, the Ministry of Transportation through the Directorate General of Railways plans to build a double track railway line between Tarahan - Tanjung Enim, one of the roads going through the river is needed a bridge to facilitate the train journey to transport the coal. The railroad bridge that was built was located in KM132 in the burial way of Central Lampung Province. In this bridge construction, the carrying capacity of the foundation needs to be analyzed so that it can withstand the burden of the upper structure and the train. From the results of the study showed that the analysis of the carrying capacity of the permit pile of 1700 kN was greater than the maximum carrying capacity that burdened the pile of 1508.93 kN so that it could be concluded that the structure under the bridge was able to withstand the load from the upper structure. Keywords: analysis, coal, bridge, carrying capacity. PB - FAKULTAS TEKNIK TI - ANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI TIANG BORED PILE PADA JEMBATAN JALUR GANDA KERETA API WAY PENGUBUAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH AV - restricted ER -