%A 1415011060 FAZLINA AMALIA SUNES %T ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN KERETA API JALUR GANDA ANTARA %X Provinsi Jawa Barat dikenal sebagai salah satu pusat perekonomian Indonesia dengan kekayaan utama di sektor pertanian dan perternakan. Salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat penghasil terbesar dari sektor-sektor tersebut adalah Kabupaten Bandung yang dilintasi oleh jalur kereta api. Sistem transportasi KA di Kabupaten Bandung sudah menjelma sebagai sarana transportasi umum utama, baik untuk pengangkutan barang maupun penumpang. Dengan keunggulan dan potensi moda transportasi KA, terlebih lagi untuk mendukung upaya pemerintah mengoptimalkan perekonomian Kabupaten Bandung, maka pemerintah berencana membangun jalur KA ganda lintas Gedebage-Cicalengka. Untuk mepermudah transportasi dan menambah kapasitas lintas akan dibangun jalur ganda kereta api pada Gedebage - Cicalengka. Analisis yang dilakukan terkait rencana pembangunan kereta ini adalah analisis finansial dengan meninjau NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), dan IRR (Economic Internal Rate of Return) untuk mengetahui layak atau tidaknya kereta ini direalisasikan. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa tarif kereta Rancaekek ? Cicalengka, data pengoperasian kereta Bandung-Cicalengka, tarif dry port pada stasiun Gedebage, volume arus petikemas Gedebage, dan data Inflasi Bank Indonesia tahun 2004 sampai 2018. Skenario yang paling menguntungkan terdapat pada skenario 4, 8, dan 12 dengan nilai BCR 2,13 , 1,86 , dan 1,22. Dan nilai NPV berturut-turut sebesar Rp 229.838.227.622, Rp 174.619.472.560, Rp 44.386.116.874. Dan nilai IRR nya dari skenario tertinggi berturut- turut adalah 11,65%, 11,77%, 12,26%. Kata kunci: Analisis Finansial, Kerta Api, Transportasi West Java Province is known as one of the Indonesia economic center in animal farming and agriculture sector. One of the biggest production place in West Java Province is in Bandung City that crossed by railway track. Railway system in Bandung City has become the main transportation system, both for passengers and container. With superiority and potency of railway transportation modes, moreover is to support government effort to optimize the economy of Bandung City to build double track railway conecting Gedebage and Cicalengka. A analysis related to this project is financial terms by exploring the NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), and IRR (Economic Internal Rate of Return) to more detail whether this project is feasible or not. The data used are secondary data which are Rancaekek to Cicalengka line train rate, Operation data of Bandung to Cicalengka, Dry port rate of Cicalengka station, Current volume of Gedebage container, and Inflation Data of Indonesia Bank from 2004 to 2008. The most profitable scenario are in 4, 8, and 12 schemes with BCR value of 2,13, 1,86, and 1,22. And NPV value Rp 229.838.227.622, Rp 174.619.472.650, and Rp 44.386.116.872. And IRR value from the highest scenario are 11,65%, 11,77%, and 12,26% respectively. Keyword: Financial Analysis, Railway, Transportation %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %I FAKULTAS TEKNIK %L eprints56427