%0 Generic %A Dicky Sildianto, 1417011027 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %F eprints:56706 %I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam %T ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT AKAR TUMBUHAN JENGKOL (Archidendron jiringa (Jack) I. C. Nielsen) BERDASARKAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI %U http://digilib.unila.ac.id/56706/ %X Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang. Salah satu cara pengobatan infeksi dapat digunakan antibiotik, akan tetapi penggunaan antibiotik menimbulkan masalah baru yaitu timbulnya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pemanfaatan tumbuhan obat memiliki potensi untuk menghasilkan senyawa bioaktif antibakteri, dan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi tersebut adalah tumbuhan jengkol. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari kulit akar tumbuhan jengkol dan menguji bioaktivitas antibakteri senyawa hasil isolasi terhadap bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis untuk mengetahui resisten senyawa hasil isolasi. Telah dilakukan skrining, isolasi dan uji resisten senyawa bioaktif dari kulit akar tanaman jengkol. Uji bioaktivitas dilakukan terhadap bakteri E. coli resisten kloramfenikol dan B. subtilis resisten amoxicillin. Skrining dan isolasi metabolit bioaktif melalui beberapa tahap pemisahan yaitu kromatografi cair vakum, dan kromatografi kolom gravitasi dengan variasi pelarut, serta penentuan struktur menggunakan spektrofotometer JNM-ECZ500R / S1 Agilent frekuensi 500 MHz 1H-NMR. Berdasarkan hasil isolasi diperoleh senyawa golongan fenolik pada fraksi etil asetat ditandai dengan adanya pergeseran kimia pada daerah aromatik δH 6 - δH 7, sinyal untuk gugus metoksi (-OCH3) pada δH 3,7, signal proton pada δH 8,01 merupakan puncak pergeseran kimia dari gugus hidroksil (-OH) pada cincin aromatik, dan puncak khas untuk gugus asam lemak (alkana) pada δH 0,89 - δH 2,2. Pada uji bioaktivitas diperoleh Minimum Inhibitor Concentration (MIC) 25 g / mL untuk E. coli dan 25 g / mL untuk B.subtilis. Kata Kunci: Tanaman jengkol, senyawa fenolik, antibakteri, minimum inhibitor concentration. Infectious diseases caused by bacteria is one of the diseases suffered by many people in developing countries. One method of treatment of infection can be used antibiotics, but the use of antibiotics raises new problems that arise resistance to antibiotics. Utilization medicinal plants has the potential to produce antibacterial bioactive compounds, and one of the plants that has this potential is the jengkol plant. This study aims to isolate and compensate for secondary metabolism of the root bark of jengkol plant and examine antibacterial bioactivity to Escherichia coli and Bacillus subtilis bacteria to knowing the resistance of the result from isolation. There have been screening, insulation and resistance tests of the bioactive compunds found in the bark root of the jengkol plant. Bioactive tests were done on the Escherichia coli resisten of chloramphenicol and Bacillus subtilis resisten of amoxicillin. Screening and bioactive metabolic insulation through various stages of separation of liquid chromatography vacuum, and gravitational column chromatography with various solvents, and structural pattering use spectrographic JNM-ECZ500R/ S1 agilent frequency 500 MHz 1H-NMR. According to the insulation a phenolic compound on the ethyl acetate fraction was marked by a chemical in the aromatic region δH 6 - δH 7, metoxy’s signal (-OCH3) on δH 3,7, proton’s signal on δH 8,01 by superfying the chemical shift of the hydroxyl tied to the aromatic ring, and the distinctive peaks for the fatty acid (alkanes) on δH 0,89 - δH 2,2. The bioactivity test was obtained Minimum Inhibitor Concentration (MIC) 25 g / mL for E. coli and 25 g / mL for B.subtilis. Keywords: jengkol plant, phenolic compund, antibacterial, minimum inhibitor concentration.