%0 Generic %A ANGGA NUGRAHA, 0918011103 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2013 %F eprints:5688 %I FAKULTAS KEDOKTERAN %T PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN SILVER SULFADIAZINE PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley %U http://digilib.unila.ac.id/5688/ %X ABSTRAK Silver sulfadiazine merupakan gold standard terapi luka bakar. Madu terbukti merupakan agen perawatan luka yang efektif. Efek penyembuhannya bergantung pada jenis, lokasi geografis, dan bunga produk akhir berasal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan tingkat kesembuhan luka bakar derajat II antara pemberian madu topikal nektar kopi dengan silver sulfadiazine pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Penelitian ini menggunakan rancangan post test only controlled group design terhadap 10 tikus yang dipilih secara random dengan variabel numerik berpasangan. Tikus diberi 3 luka bakar berdiameter 2cm dan diberi perawatan selama 14 hari. Sampel K1 dibersihkan dengan aquades 1x sehari, sampel K2 diberi silver sulfadiazine 2x sehari, dan sampel K3 diberi madu nektar kopi 2x sehari. Diameter luka bakar dihitung pada hari ke-1 dan ke-14 dan sampel kulit dibiopsi untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil uji statistik Repeated ANOVA menunjukkan terdapat perbedaaan signifikan pada ketiga kelompok (p<0,05). Tetapi pada uji pos-hoc paired wise comparison tidak terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan K2 dengan K3. Meskipun demikian, pada gambaran klinis kulit tikus K3 tampak sembuh lebih cepat, sehingga madu nektar kopi memiliki tingkat kesembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan silver sulfadiazine dalam penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih. Kata kunci: Luka, sulfadiazine, madu, histopatologi, kulit.