%A 1514051055 FARIS NAUFAL %T EFEK KONDISI REAKSI TERHADAP ETERIFIKASI GLISEROL KASAR DAN ETANOL MENGGUNAKAN KATALIS AMBERLYST 40WET DALAM PRODUKSI ZAT ADITIF BIODIESEL %X Perkembangan industri biodiesel yang menghasilkan jumlah gliserol kasar yang berlimpah. Pemanfaatan gliserol kasar menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu pilihan yang paling menjanjikan adalah mengkonversi gliserol kasar menjadi gliserol eter melalui reaksi eterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi reaksi yang optimal pada proses eterifikasi gliserol kasar dan etanol menggunakan katalis Amberlyst 40wet dalam menghasilkan zat aditif biodiesel. Rancangan penelitian disusun secara 2 k faktorial Central Composite Design (CCD) dari Response Surface Methodology (RSM) dengan tiga variabel bebas, yaitu nisbah mol reaktan (4,64; 6; 8; 10; 11,36), suhu reaksi (159,77; 170; 185; 200; 210,23?C), dan waktu reaksi (2,32; 3; 4; 5; 5,68 jam). Parameter yang diamati antara lain konversi gliserol, selektivitas eter, dan rendemen eter. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa reaksi eterifikasi hanya menghasilkan satu jenis senyawa eter berupa monoetil gliserol Faris Naufal v eter (MEGE). Sementara itu, reaksi eterifikasi belum menghasilkan senyawa dietil gliserol eter (DEGE) dan trietil gliserol eter (TEGE). Konversi gliserol, selektivitas eter, dan rendemen eter maksimum berturut-turut mencapai 29,4%; 79,3%; dan 3,5% terdapat pada perlakuan nisbah mol reaktan sebanyak 11,36; suhu reaksi sebesar 210,23?C; dan waktu reaksi selama 5,68 jam. Kata kunci : etanol, gliserol kasar, katalis Amberlyst 40wet, reaksi eterifikasi, zat aditif biodiesel %D 2019 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1514051055 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints56953