TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints57079 UR - http://digilib.unila.ac.id/57079/ A1 - RIZAL ADI SAPUTRA, 1515021016 Y1 - 2019/// N2 - Magnesium dan paduannya muncul sebagai bahan implan tulang biomedis, magnesium memiliki potensi sebagai bahan implan karena bersifat biokompatibilitas. Magnesium sebagai biomaterial memiliki sifat mekanik yang tinggi dengan modulus young sebesar 41-45 GPa dan memiliki kepadatan 1.74-2 gr/mm2 melebihi sifat mekanik dari tulang berongga (cancelluos bone). Fabrikasi magnesium berpori sebagai bahan scaffold tulang bertujuan untuk mengurangi kekakuan dan kekuatan material dengan densitas-porositas yang dapat disesuaikan dengan sifat asli tulang. Membentuk porositas interconected, memiliki sifat fisik dan mekanik yang mirip dengan tulang berongga cancelluos bone. Serbuk magnesium dipadukan dengan titanium wire sebagai (Titanium Wire Space Holder) kemudian dikompaksi-sintering setelah itu dianalisis struktur makronya, kemudian direndam pada larutan HF (Asam Fluorida) sebagai uji korosi dan pembentukan magnesium berpori pembentuk scaffold tulang. Kemudian dilakukan uji densitas-porositas, uji kekerasan micro vickers, uji struktur mikro mikroskop optik dan SEM-EDX. Setelah itu akan didapatkan karakterisasi dari hasil fabrikasi magnesium berpori. Kata kunci : Magnesium Berpori, Kompaksi, Sintering, ScaffolMagnesium and its alloys appear as bone implant biomedical, magnesium has potential as an implant material because biocompatible. Magnesium as a biomaterial has high machanical properties with a young modulus is 41-45 GPa and density 1.74- 2 g/mm2 that exceeds mechanical properties of cancelluos bone. Fabrication porous magnesium as a bone scaffold material aims to reduce the rigidity and strength of the material with density that can be adjusted to the original nature of the bone. It forms interconected porosity, has physical and mechanical properties similar to cancelluos bone. Magnesium powder is combined with titanium wire as (Titanium Wire Space Holder) and then compacted-sintering after which the macro structure is analyzed, then immersed in HF (Fluoride Acid) solution as a corrosion test and the formation of porous magnesium forming bone scaffold. Then the density-porosity test, micro vickers hardness test, optical microscope micro structure test and SEM-EDX were performed. After that you will get the characterization of porous magnesium fabrication results. Keywords : Porous Magnesium, Compaction, Sintering, Scaffold, Bone Implant.d, Implan Tulang. PB - FAKULTAS TEKNIK TI - PENGARUH UKURAN SERBUK TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK MAGNESIUM BERPORI HASIL KOMPAKSI- SINTERING UNTUK APLIKASI SCAFFOLD TULANG MAMPU TERDEGRADASI AV - restricted ER -