%0 Generic %A BASTIYAN DWI JULIAN, 1315021015 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %F eprints:57207 %I FAKULTAS TEKNIK %T PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN TERSIRKULASI DAN BUKAAN KATUP PADA PROSES QUENCHING TERHADAP NILAI IMPAK BAJA AISI 1045 %U http://digilib.unila.ac.id/57207/ %X AISI 1045 steel is classified into medium carbon steel because it has a carbon content of 0,45%. There are times when the characteristics of steel itself are not in accordance with the needs needed, therefore the steel requires other treatments to modify the properties and structure for example in AISI 1045 steel. Characteristics of steel can be modified by heat treatment, of the many heat treatments there is one of them is the quenching process. Quenching itself is a metal working process with heating to a certain temperature and immediately carried out cooling quickly on predetermined media variations, with the aim of increasing the hardness and toughness of steel and macro structure of AISI 1045. This quenching process uses a temperature of 800° C with a duration of holding time for 15 minutes then cooled quickly using a variety of circulating cooling media and valve openings. The media used are water, saline, diesel fuel and valve openings used in each media, including 180°,90°,45°. The results of the impact test use the Charpy method. In raw materials the impact value is 0,154 Joule/mm2 and in circulated cooling media with variations in valve openings (180°,90°,45°) get impact values on water media, namely (0.558 J/mm2, 0.57 J/mm2, 0.591 J/mm2 ), impact values in saline media are (0.504 J/mm2 , 0.516 J/mm2 , 0.525 J/mm2) and the impact value on solar media are (0.637 J/mm2 , 0.66 J/mm2 , 0.67 J/mm2 ). The macro structure obtained in fractography specimens is crystaline and fibrous fracture. Keywords: AISI 1045, quenching, crystaline, fibrous, Joule/mm2 , raw material. Baja AISI 1045 adalah baja yang tergolong kedalam baja karbon sedang karena memiliki kadar karbon sebesar 0,45 %. Ada kalanya karateristik yang ada pada baja sendiri tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, oleh karena itu baja tersebut membutuhkan perlakuan lain untuk memodifikasi sifat dan strukturnya misalkan pada baja AISI 1045. Karateristik baja dapat dimodifikasi dengan cara melakukan perlakuan panas, dari sekian banyaknya perlakuan panas yang ada salah satunya adalah proses quenching. Quenching sendiri adalah proses pengerjaan logam dengan pemanasan hingga suhu tertentu dan langsung dilakukan pendinginan secara cepat pada variasi media yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk meningkatkan kekerasan dan ketangguhan baja dan struktur makro AISI 1045. Proses quenching ini menggunakan suhu 800°C dengan durasi waktu penahanan selama 15 menit kemudian didinginkan secara cepat menggunakan variasi media pendingin tersirkulasi dan bukaan katup. Media yang digunakan adalah air, larutan garam dan solar serta bukaan katup yang digunakan pada setiap media antara lain 180°, 90°, 45°. Hasil dari uji impak menggunakan metode charpy. Pada pengujian impak raw material didapatkan nilai impak sebesar 0,154 Joule/mm2 sedangkan pada media pendingin yang tersirkulasi dengan variasi bukaan katup (180°, 90°, 45°) mendapatkan nilai impak pada media air yaitu (0,558 J/mm2 , 0,57 J/mm2 , 0,591 J/mm2 ), nilai impak pada media larutan garam yaitu (0,504 J/mm2 , 0,516 J/mm2 , 0,525 J/mm2 ) dan nilai impak pada media solar yaitu (0,637 J/mm2 , 0,66 J/mm2 , 0,67 J/mm2 ). Struktur makro yang didapatkan pada fraktografi spesimen yaitu patahan crystaline dan fibrous. Kata Kunci: AISI 1045, quenching, crystaline, fibrous, Joule/mm2 , raw material.