%A 1413033038 LAILI MARDHATILAH %T PERLAWANAN K.H ZAINAL MUSTAFA TERHADAP PEMERINTAHAN PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI SUKAMANAH TAHUN 1944 %X Masuknya Pemerintahan Pendudukan Militer Jepang di Indonesia, khususnya di desa Sukamanah Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya , Jepang melakukan pungutan padi di desa Cimerah, Sukamanah yang dekat dengan Pesantren Sukamanah sebanyak dua kwintal tanpa adanya pergantian apapun, petani yang merasa sengsara dengan kebijakan Jepang berusaha mencari pertolongan kepada tokoh yang dianggap mampu membantu menyelesaikan apa yang mereka rasakan, yakni K.H Zainal Mustafa seorang Ajengan Pesantren Sukamanah. K.H Zainal Mustafa yang juga merupakan ulama yang terkenal anti terhadap penajajahan beliau juga menunjukan sikap yang menentang terhadap kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Jepang pada masyarakat. Meskipun Jepang merangkul golongan para ulama dan tokoh agama untuk lebih mudah dalam mencuri hati masyarakat serta memberikan peranan penting bagi ulama di bagian Pemerintahan Jepang, hal tersebut tidaklah berlaku pada K.H Zainal Mustafa , beliau pernah turut serta diundang dalam upacara di lapangan Singaparna bersama-sama dengan masyarakat untuk melakukan seikeirei. Dengan tegas dan berani beliau menolak untuk seikeirei dan langsung pergi meninggalkan lapangan tersebut, sehingga tindakan beliau mendapatkan perhatian dari Jepang dan membuat beliau lebih diawasi oleh Jepang dan sejak kejadian tersebut, timbul ketegangan antara Pemerintahan Jepang dengan K.H Zainal Mustafa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk perlawanan yang digunakan K.H Zainal Mustafa dalam menghadapi Pemerintahan Jepang di Sukamanah tahun 1944, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh K.H Zainal Mustafa dalam menghadapi Jepang, metode yang digunakan adalah metode historis. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik kepustakaan dan wawancara, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini, yakni perlawanan yang dilakukan oleh K.H Zainal Mustafa terbagi menjadi dua bentuk, yakni tertutup dan terbuka. Bentuk tertutup yakni penolakan perintah untuk seikeirei, penolakan menghadap Kenpeitaicho ke Tasikmalaya dan ritus keagamaan. Bentuk perlawanan terbuka yakni perampasan senjata tantara Jepang dan pengeroyokan tantara Jepang. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %I FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %L eprints57802