%0 Generic %A Ravi Dyan Wijaya, 1515051012 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2019 %F eprints:58536 %I FAKULTAS TEKNIK %T PENENTUAN ZONA RAWAN BENCANA GEMPABUMI DAERAH TELUK BETUNG, KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT, TANJUNG KARANG BARAT DAN BUMIWARAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HVSR DAN METODE MASW %U http://digilib.unila.ac.id/58536/ %X Bandar Lampung City is an area that has earthquake potential. Determination of earthquake disaster-prone zones that cover seven sub-districts in Bandar Lampung City using the HVSR Method and the MASW Method. The purpose of this study is to conduct microzonation based on the parameter values Amplification, Vs30 and F0. Furthermore, scoring and overlays then modeling 2D and 3D based on the value of Vs30. Distribution of dominant frequency values with a range of values of 0.64 Hz - 4.28 Hz, distribution of dominant period values with a range of values of 0.18s - 1.55s, distribution of Vs30 values with a range of 129.68m / s - 712.83m / s, distribution the thickness of the soil range of 3.19 m - 33 m, the distribution of seismic vulnerability with a range of values 0.63 - 33.23, the distribution of the amplification value with a range of values 1.13 - 5.46. 2D and 3D modeling in MASW data provides information in the form of shear wave velocity at each layer, modeling produces characteristics of hard rock, medium rock, soft rock hard soil, medium soil and soft soil. Scoring results in three vigilance states which are safe, moderate and vulnerable. For "safe" status in Tanjung Karang Barat District and Teluk Betung Barat District. "Medium" status includes Teluk Betung Utara District, Tanjung Karang Pusat District, Tanjung Karang Barat District and Teluk Betung Barat District. The status of “prone” covers Bumiwaras District, Teluk Betung Barat District, Teluk Betung Selatan District, and Teluk Betung Timur District. The results of the geological map overlay Based on the geological map the results of the scoring have no relation to the Geological Map. Kata Kunci: Metode HVSR, Metode MASW, frekuensi dominan, Vs30, amplifikasi Kota Bandar Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi gempabumi. Penentuan zona rawan bencana gempabumi yang mecakup tujuh kecamatan pada Kota Bandar Lampung dengan menggunakan Metode HVSR dan Metode MASW. Tujuan penelitian ini adalah melakukan mikrozonasi bedasarkan nilai parameter Amplifikasi, Vs30 dan f0. Selanjutnya skoring dan overlay dan pemodelan 2D dan 3D bedasarkan nilai Vs30. Distribusi nilai frekuensi dominan dengan range nilai 0,64 Hz – 4,28 Hz, distribusi nilai periode dominan dengan range nilai 0,18s – 1,55s, distribusi nilai Vs30 dengan range 129,68m/s – 712,83m/s, distribusi nilai ketebalan lapisam soil range 3,19m – 33m, distribusi nilai kerentanan seismik dengan range nilai 0,63 – 33,23, distribusi nilai amplifikasi dengan range nilai 1,13 – 5,46. Pemodelan 2D dan 3D pada data MASW memberikan informasi berupa kecepatan gelombang geser pada setiap lapisan, pemodelan menghasilkan karakteristik batuan keras, batuan sedang, tanah keras batuan lunak, tanah sedang dan tanah lunak. Skoring menghasilkan tiga status kewaspadaan yaitu aman, sedang dan rawan. Untuk status “aman” pada Kecamatan Tanjung Karang Barat dan Kecamatan Teluk Betung Barat. Status “sedang” mecangkup Kecamatan Teluk Betung Utara, Kecamtaan Tanjung Karang Pusat, Kecamatan Tanjung Karang Barat dan Kecamatan Teluk Betung Barat. Status “rawan” mencangkup Kecamatan Bumiwaras, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kecamatan, Kecamatan Teluk Betung Barat dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Hasil overlay peta geologi Bedasarkan peta geologi hasil skoring tidak memiliki keterkaitan terhadap Peta Geologi. Kata Kunci: Metode HVSR, Metode MASW, frekuensi dominan, Vs30, amplifikasi