@mastersthesis{eprints58747, month = {Maret}, title = {STUDI KOMPARATIF: PENINGKATAN KESTABILAN ENZIM {\ensuremath{\alpha}}-AMILASE DARI Aspergillus fumigatus MENGGUNAKAN METODE AMOBILISASI PADA MATERIAL KITIN, BENTONIT, DAN HIBRIDA KITIN?BENTONIT}, school = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, author = {2027011012 EZRA RHEINSKY TIARSA}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/58747/}, abstract = {Kestabilan enzim menjadi faktor penting bagi enzim industri saat diaplikasikan dalam proses batch pada suhu dan pH yang ekstrim. Studi komparatif telah dilakukan dalam meningkatkan kestabilan enzim {\ensuremath{\alpha}}-amilase dari Aspergillus fumigatus menggunakan metode amobilisasi pada material kitin, bentonit, dan hibrida kitin-bentonit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui matriks pengamobil paling baik guna meningkatkan kestabilan enzim. Prosedur penelitian dilakukan melalui tahapan berikut: produksi, isolasi, pemurnian, amobilisasi, dan karakterisasi enzim. Enzim hasil pemurnian memiliki suhu optimum 55 oC, ki = 0,0179 menit-1, t? = 38,72 menit, dan {\ensuremath{\Delta}}Gi = 104,35 kJ mol-1. Suhu optimum enzim hasil amobilisasi pada kitin, bentonit, dan hibrida kitin-bentonit berturut-turut sebesar 55, 70, dan 60 oC. Enzim hasil amobilisasi pada kitin memiliki nilai ki = 0,0114 menit-1, t? = 60,79 menit, dan {\ensuremath{\Delta}}Gi = 105,60 kJ mol-1. Enzim hasil amobilisasi pada bentonit memiliki nilai ki = 0,0057 menit-1, t? = 121,58 menit, dan {\ensuremath{\Delta}}Gi = 107,51 kJ mol-1. Enzim hasil amobilisasi pada hibrida kitin-bentonit memiliki nilai ki = 0,0041 menit-1, t? = 169,02 menit, dan {\ensuremath{\Delta}}Gi = 108,43 kJ mol-1. Enzim hasil amobilisasi dapat digunakan berulang hingga enam kali. Setelah diamobilisasi pada kitin, bentonit, dan hibrida kitin-bentonit, enzim {\ensuremath{\alpha}}-amilase mengalami peningkatan kestabilan berturut-turut sebesar 2, 3, dan 4 kali lipat.} }