%A 1014071031 Eniwati %T PENGARUH UMUR PAKAI PISAU PADA MESIN PEMARUT SINGKONG TERHADAP KADAR PATI YANG TERTINGGAL DI DALAM ONGGOK YANG DIHASILKAN DARI INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA RAKYAT %X Starch yield of a community-based tapioca starch industry is affected by knife service life. The longer a knife is used, then the blade will be dull so that left a lot of starch in the cassava fiber (onggok). The purpose of this study was to determine the effect of life time of the grater knife on the starch content in the onggok produced from community-based tapioca industry. This research was conducted in a community-based tapioca industry in Tresnomulyo village, Sub-district of Sukaraja Nuban, District of East Lampung, from June 23 until August 25, 2014. The study was conducted by observing the starch content of onggok and the life time of knife. Starch content of onggok was measured using relative density or the specific gravity method. The results showed that knife life time affected on the starch content left in onggok . The longer a knife grater is used, the higher the starch content of onggok. The relationship of onggok starch content (Y) and knife life time (t) can be mathematically expressed as Y = 0.190t + 3.784 with a value of R2 = 0.889 (t =1?34 hours). The potential economic losses was calculated as Rp.393.000,00 (at 10.7 hours usage), Rp.1.766.800,00 (22.1 hours usage), and Rp 4.684.100,00 (34.1 hours usage). Rendemen pati pada pengolahan tepung tapioka di industri tepung tapioka rakyat dipengaruhi oleh ketajaman pisau pemarut. Semakin lama digunakan maka pisau pemarut akan menjadi tumpul sehingga makin banyak pati yang tertinggal di dalam onggok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan pisau pada mesin pemarut singkong terhadap kadar pati yang tertinggal di dalam onggok yang dihasilkan dari industri tepung tapioka rakyat. Penelitian ini dilaksanakan di industri tepung tapioka rakyat milik Bapak Ipen di Desa Tresnomulyo, Kecamatan Sukaraja Nuban, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 23 Juni sampai dengan 25 Agustus 2014. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati kadar pati onggok dan umur pakai pisau pemarut. Kadar pati onggok diukur menggunakan metode densitas relatif atau spesific grafity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh umur pakai pisau terhadap kadar pati yang tertinggal di dalam onggok. Semakin lama pisau pemarut ini digunakan, maka kadar pati di dalam onggok semakin meningkat. Hubungan antara kadar pati onggok (Y) dengan umur pakai pisau (t) dapat disajikan dengan rumus matematika Y = 0,190 t + 3,784 dengan nilai R2 = 0,889. Potensi kerugian ekonomi yang terjadi mencapai Rp 393.400,00 (lama penggunaan pisau 10,7 jam), Rp 1.766.800,00 (lama penggunaan pisau 22,1 jam), dan Rp 4.684.100,00 (lama penggunaan pisau 34,1 jam). %C Universitas Lampung %D 2014 %I Fakultas Pertanian %L eprints5911