%A 1714231019 AHMAD RIZKI RAMADHAN %T ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN KAPUR PADA PROSES PRODUKSI GULA RAFINASI DI PT SUGAR LABINTA DENGAN METODE EOQ DAN POQ %X PT Sugar Labinta merupakan industri pengolahan raw sugar menjadi gula rafinasi. PT Sugar Labinta memerlukan bahan pembantu kapur dalam proses pemurnian raw sugar menjadi gula rafinasi. Pengendalian bahan kapur di PT Sugar Labinta dilakukan secara konvensional. Pengendalian persediaan bahan yang optimal akan berdampak pada jalannya proses produksi maupun efisiensi biaya persediaan. Metode yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi biaya persediaan bahan baku yaitu dengan metode EOQ dan POQ. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah pemesanan bahan baku, safety stock, reorder point, frekuensi pemesanan, peramalan, dan total inventory cost dengan menerapkan metode POQ dan EOQ. Penerapan metode EOQ tahun 2018 menghasilkan kuantitas pemesanan 282,02 ton, frekuensi 36 kali, safety stock 10,43 ton, reorder point 67,22 ton, dan total inventory cost Rp8.268.720. Tahun 2019 menghasilkan kuantitas pemesanan 318,45 ton, frekuensi 37 kali, safety stock 10,93 ton, reorder point 75,78 ton, dan total inventory cost Rp8.720.087. Tahun 2020 menghasilkan kuantitas pemesanan 348,44 ton, frekuensi 37 kali, safety stock 10,93 ton, reorder point 75,78 ton, dan total inventory cost Rp9.058.721. Penerapan metode POQ tahun 2018 menghasilkan kuantitas pemesanan 282,41 ton, frekuensi 36 kali, safety stock 10,43 ton, reorder point 67,22 ton, dan total inventory cost Rp7.962.740. Tahun 2019 menghasilkan kuantitas pemesanan 318,9 ton, frekuensi 37 kali, safety stock 10,93 ton, reorder point 75,78 ton, dan total inventory cost Rp8.419.008. Tahun 2020 menghasilkan kuantitas pemesanan 358,93 ton, frekuensi 37 kali, safety stock 10,93 ton, reorder point 75,78 ton, dan total inventory cost Rp8.837.150. Tahun 2021 dan 2022 dilakukan peramalan permintaan menggunakan metode double exponential smoothing kemudian dilakukan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ dan POQ. Tahun 2021 menghasilkan peramalan permintaan 13.175,63 ton dengan total inventory cost Rp9.146.331 pada metode EOQ dan Rp9.133.620 pada metode POQ. Tahun 2022 menghasilkan peramalan permintaan 13.440,04 ton dengan total inventory cost Rp9.420.592 pada metode EOQ dan Rp9.407.498 dengan metode POQ. Kata kunci: frekuensi pemesanan, metode EOQ, metode POQ, metode double exponential smoothing, safety stock, reorder point, total inventory cost. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints59755